Kupas Tuntas Kolin yang Mirip dengan Vitamin B

Apa itu kolin yang mirip vitamin? Artikel ini akan membahas secara detail terkait definisi, fungsi, sumber, dan akibat jika kekurangan atau kelebihan kolin. Mari kita simak =)

Definisi

Meski tidak didefinisikan sebagai vitamin, kolin adalah zat gizi penting yang biasanya dikelompokkan dengan vitamin B.​1​ Kolin merupakan beta-hydroxyethyl trimethylammonium hidroksida yang tersebar luas di alam sebagai kolin bebas, asetilkolin, fosfolipid yang lebih kompleks dan intermediet metabolismenya. Kolin merupakan metabolit penting dalam jaringan ambing yang akan selalu dimanfaatkan apabila tersedia, terutama dalam metabolisme lipid. Bentuk metabolit kolin berupa kolin bebas, fosfokolin, gliserofosfokolin, fosfatidilkolin, lisofosfatidilkolin, betain, dan sphingomyelin. Kolin digolongkan ke dalam vitamin B kompleks karena memiliki sifat dan fungsi mirip dengan vitamin atau dapat mendorong aktivitas vitamin dan secara ensensial membantu fungsi sel.​2​

Kolin memiliki  efek  yang  serupa  dengan modifikasi  lemak  dalam  membran  sel. Sifat  modifikasi  lemak  kolin memungkinkan  membran  sel  untuk beroperasi  dengan  fleksibilitas  yang lebih  besar  dalam  menangani  baik molekul  yang  larut  dalam  air  dan molekul yang larut dalam lemak. Tanpa kolin, banyak zat gizi berbasis lemak dan produk-produk sisa tidak bisa keluar masuk sel. Kolin merupakan kunci dari struktur-struktur lemak yang ada dalam membran sel. Membran sel yang hampir seluruhnya  terdiri  dari  lemak mengakibatkan  ketergantungan  pada kecukupan  pasokan  kolin  untuk fleksibilitas dan integritas membran sel. Ada indikasi bahwa  kolin  memiliki  pengaruh terhadap  metabolisme  asam  amino, protein  dan  energi  berdasarkan betainnya.​2​

Sifat

Bentuk kristal kolin (mirip vitamin B) tidak berwarna, higroskopis, dan bersifat basa. Kolin mudah larut dalam air, metilakohol, formaldehida, dan etilalkohol, serta sedikit larut dalam amilalkohol, aseton, dan kloroform. Kolin tidak larut dalam eter, benzena, karbondisulfida, dan karbontetraklorida dan dapat berikatan dengan asam membentuk garam seperti klorida.​2​

Fungsi

Tubuh menggunakan kolin untuk membuatnya neurotransmitter asetilkolin dan lesitin fosfolipid. Selama perkembangan janin, kolin mendukung struktur dan fungsi otak dan tulang belakang, dengan mendukung penutupan tabung saraf (neural tube) dan meningkatkan kinerja pembelajaran.​1​ Adapun fungsi-fungsi kolin adalah sebagai berikut :​3​

Pembentukan empedu

Lipid bilier melindungi hepatosit dan sel-sel epitel saluran empedu dengan melawan sitotoksisitas garam empedu. Fosfolipid biliaris terdiri atas lebih dari 95% dari total phosphatidylcholine (PtdCho). Fosfatidilkolin tersebut ditujukan untuk pembentukan empedu guna mengedarkan lipoprotein HDL.

Struktur membran dan stabilitas

Fosfatidilkolin dapat dipindahkan dari satu membrane ke lainnya dengan protein intraseluler terlarut. Suplai fosfatidilkolin yang cukup dan substrat membrane lainnya dibutuhkan dalam bagian sel-sel, dan kebutuhannya meningkat selama masa pertumbuhan yang cepat.

Biosintesis VLDL dan Sekresinya

Lipid utama pada permukaan partikel monolayer VLDL (Fosfatidilkolin) dikemas dengan triasilgliserol yang utamanya terdapat di Golgi. Cytidine-diphosphate choline atau CDP-choline dan PEMPT, keduanya berguna untuk membantu fosfatidilkolin mensekresikan VLDL. Fosfatidilkolin merupakan salah satu yang dibutuhkan dalam biosintesis VLDL yang dikeluarkan lemak dari hati. Formula kolin berperan penting untuk membuat zat yang dibutuhkan untuk mengangkut kolesterol dari hati. Kekurangan asupan kolin dapat menyebabkan lemak dan kolesterol terakumulasi di hati, yang memicu perkembangan perlemakan hati. Perlemakan hati adalah tanda-tanda awal dari kerusakan hati. ​4​

Jalur Sekretorik

Pembentukan vesikel dari badan golgi membutuhkan pelepasan diasilgliserol (DAG )dari fosfatidilkolin. DAG mencukupi protein spesifik badan golgi yang berfungsi dalam transport vesikuler dan diturunkan dengan cara degradasi fosfatidilkolin dengan fosfolipase D, diikuti dengan perubahan asam fosfat ke DAG.

Perkembangan Otak dan Kognisi

Kolin merupakan senyawa esensial bagi sebagian proses dalam perkembangan otak. Keberadaan kolin dalam rahim menghasilkan perubahan terus menerus dalam system saraf yang mendasari pembelajaran, memori dan efek penggunaanya pada fungsi kognitif.

Penyumbang grup metil

Keberadaan kolin mengatur adenosilmetionin yang digunakan oleh lebih dari 60 metiltransferase dalam memproduksi dan meregulasi berbagai macam molekul, termasuk kreatin fosfat, DNA dan histon, neurotransmitter, fosfolipid dan hormon.

Pembawa sinyal pada Sel

Pada membrane sel, fosfolipid merupakan prekursor penting sebagai penghantar pesan dalam mengatur sejumlah proses di dalam sel. Membrane fosfatidilkolin merupakan sumber diasilgliserol. Diasilgliserol dapat mengaktivasi protein kinase C, yang memengaruhi aktivitas sejumlah protein di dalam sel. Fosfatidikolin juga merupakan sumber utama asam arakidonat dalam biosintesis eikosanoid.

Sumber

Asupan kolin bagi tubuh dapat diperoleh melalui dua sumber utama, yaitu dari sintesis dalam tubuh secara alami dan dari pangan yang dimakan. Kolin dihasilkan secara endogen ketika terjadi metilasi fosfatidiletanolamin yang dipasangkan dengan katabolisme fosfatidilkolin yang baru terbentuk oleh fosfolipase. Substitusi kolin oleh serin dalam sintesis phosphatidylserine dari phosphatidylcholine oleh phosphatidylserine synthase-1 juga melepaskan kolin.Karena metabolisme fosfatidilkolin merupakan sumber kolin endogen, maka nutrisi awalnya tidak diklasifikasikan sebagai esensial.Namun, sintesis kolin de novo pada manusia tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik manusia.​5​

Sumber makanan yang mengandung banyak kolin dapat diperoleh dari suplai bahan makanan walaupun sedikit dalam buah-buahan dan sayur-sayuran, seperti susu, hati, telur, dan kacang. Selain itu dapat pula diperoleh dari konsumsi suplemen berbentuk klorin kolin, kolin bitartrat, dan lesitin yang biasanya mengandung 25% fosfaditilkolin.​6​

Kandungan Kolin diberbagai bahan makanan (mg/ 100 g bahan makanan)​7​

Rekomendasi

Kolin dibuat dari sel serin melalui fosfatidil etanolamin dan dengan grup metil dari metionin, mioinositol dibuat dari glukosa-6-fosfat dengan siklisasi. Kebutuhan akan kolin melalui makanan tergantung pada kesediaan metionin dalam makanan. Kolin disebut sebagai zat lipotropik yang berarti dibutuhkan dalam menghilangkan lemak dari hati.Hampir semua kolin dalam jaringan tubuh manusia merupakan bagian fosfolipid dan sfingomielin yang berada dalam intraseluler dan membran plasma sel.​8​

Adequate Intake (AI) Kolin​6​

Defisiensi dan Kelebihan Kolin

Defisiensi kolin dapat berdampak dalam pertumbuhan, hati, pankreas, memori, dan bermanifestasi  dalam kelainan ginjal pada beberapa spesies hewan. Hati berlemak (fatty liver) dan disfungsi hati adalah manifestasi klinis utama defisiensi kolin pada manusia. Kerusakan hati / disfungsi disebabkan karena membran terganggu, apoptosis, dan penurunan fluiditas membran.​3​

Dalam beberapa tahun terakhir beberapa studi berbasis populasi telah meneliti hubungan antara asupan kolin diet dan risiko kanker payudara. di antara wanita premenopause dan pascamenopause, asupan kolin diet tinggi tidak secara prospektif terkait dengan penurunan risiko kanker payudara. Namun, dalam studi kasus kontrol yang lebih kecil dari wanita premenopause dan pascamenopause di Amerika Serikat, asupan kolin lebih tinggi dikaitkan dengan risiko 24% lebih rendah dari terkena kanker payudara, dan risiko kanker payudara telah dimodifikasi oleh variasi genetik dalam enzim metabolisme kolin.​3​

Sebaliknya, asupan kolin diet yang lebih tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko adenoma kolorektal pada wanita. tidak ada hubungan antara risiko kanker kolorektal dan asupan kolin diet yang terdeteksi pada pria. Namun, dalam penyelidikan prospektif dari tujuh vitamin B bersirkulasi dan risiko kanker prostat, konsentrasi kolin plasma yang lebih tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko.​3​

Dosis kolin yang lebih besar dari perkiraan asupan makanan telah dikaitkan dengan bau badan, berkeringat, air liur, hipotensi, dan hepatotoksisitas pada manusia. Tidak ada indikasi dalam literatur bahwa asupan kolin berlebih menghasilkan efek samping tambahan pada manusia.​9​

Referensi

  1. 1.
    Whitney E, Rolfes S. Understanding Nutrition. 14th ed. Cengage Learning; 2016.
  2. 2.
    Zeisel SH, da Costa K-A. Choline: an essential nutrient for public health. Nutrition Reviews. Published online November 2009:615-623. doi:10.1111/j.1753-4887.2009.00246.x
  3. 3.
    Stipanuk M, Caudill M. Biochemical Physiology, and Molecular Aspects of Human Nutrition. 3rd ed. Elsevier Saunders; 2013.
  4. 4.
    Yu D, Shu X-O, Xiang Y-B, et al. Higher Dietary Choline Intake Is Associated with Lower Risk of Nonalcoholic Fatty Liver in Normal-Weight Chinese Women. The Journal of Nutrition. Published online October 15, 2014:2034-2040. doi:10.3945/jn.114.197533
  5. 5.
    Wallace TC, Blusztajn JK, Caudill MA, et al. Choline. Nutrition Today. Published online 2018:240-253. doi:10.1097/nt.0000000000000302
  6. 6.
    Zeisel SH S. Encyclopedia of Dietary Supplements. 2nd ed. Informa Healthcare; 2010.
  7. 7.
    NIH U. Dietary Reference Intakes for Thiamin, Riboflavin, Niacin, Vitamin B6, Folate, Vitamin B12, Pantothenic Acid, Biotin, and Choline. National Academies Press (US); 1998.
  8. 8.
    Wiedeman A, Barr S, Green T, Xu Z, Innis S, Kitts D. Dietary Choline Intake: Current State of Knowledge Across the Life Cycle. Nutrients. Published online October 16, 2018:1513. doi:10.3390/nu10101513
  9. 9.
    Linder C. Nutritional Biochemistry and Metabolism (Biokimia Nutrisi Dan Metabolism). Universitas Indonesia (UI-Press); 1992.

Ayu Rahadiyanti

Executive Editor Ahli Gizi ID | Lecturer | Writer

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *