Adakah peran ahli gizi untuk perubahan iklim ?

Perubahan iklim adalah tantangan global yang erat kaitannya dengan sistem pangan, dari produksi hingga konsumsi. Ahli gizi memiliki peran strategis dalam mendorong pola makan berkelanjutan yang ramah lingkungan, seperti diet berbasis nabati (vegetarian/vegan) dan pengurangan limbah makanan. Melalui edukasi dan kolaborasi lintas sektor, ahli gizi dapat menjadi agen perubahan untuk menciptakan masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Hubungan Perubahan Iklim dengan Pangan

Produksi pangan merupakan salah satu kontributor utama perubahan iklim. Dari penggunaan lahan yang berlebihan, emisi metana dari peternakan, hingga limbah makanan yang tidak terkelola dengan baik, sistem pangan memberikan dampak signifikan pada lingkungan. Sistem yang tidak berkelanjutan ini memperparah kerusakan ekosistem dan mempercepat laju perubahan iklim​1​.

Dimana Posisi Ahli Gizi dalam Perubahan Iklim?

Ahli gizi berada di posisi strategis dalam rantai pangan, mulai dari edukasi masyarakat hingga kebijakan pangan. Mereka memiliki pemahaman mendalam tentang kebutuhan gizi dan pola makan yang berkelanjutan. Peran ini menjadikan ahli gizi sebagai aktor kunci dalam mendorong perubahan pola konsumsi masyarakat ke arah yang lebih ramah lingkungan. Terlebih perubahan iklim sangat berdampak kepada masyarakat yang rentan status gizinya seperti ibu hamil, anak-anak dan lansia.

Bagaimana Ahli Gizi Dapat Mencegah Perubahan Iklim?

  • Edukasi tentang Diet Berkelanjutan

Ahli gizi dapat mempromosikan pola makan berbasis nabati (plant-based) yang lebih rendah emisi karbon dibandingkan pola makan berbasis hewani.

  • Mengurangi Limbah Pangan

Dengan memberikan edukasi tentang porsi makan yang sesuai dan pengelolaan makanan sisa, ahli gizi dapat membantu mengurangi limbah makanan yang berkontribusi pada gas metana. Menurut penelitian limbah pangan adalah kontributor yang sangat signifikan untuk perubahan iklim, dengan setidaknya 30-50% dari makanan terbuang setiap tahunnya dan menyumbangkan 8% emisi gas rumah kaca​2​.

  • Kerja Sama dengan Sektor Lain

Kerja sama antar berbagai lembaga yang berkaitan dengan pangan menjadi faktor utama dalam mewujudkan sistem pangan yang berkelanjutan, dengan memaksimalkan potensi dan sumber daya yang tersedia di tengah ancaman krisis pangan akibat dampak pandemi, perubahan iklim, serta dinamika geopolitik global​3​.

Kesimpulan

Ahli gizi memegang peran penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Dengan memanfaatkan keahlian mereka dalam nutrisi dan pola makan, ahli gizi dapat berkontribusi untuk menciptakan sistem pangan yang lebih sehat dan berkelanjutan, sehingga membantu memperlambat laju perubahan iklim.

Referensi

  1. 1.
    de Meijer F, Kimanthi M, Cheruiyot S, et al. Reimagining nutrition education for pregnant adolescents in the face of climate change: a community approach. BMJNPH. Published online April 24, 2024:151-159. doi:10.1136/bmjnph-2023-000745
  2. 2.
    Mariam N, Valerie K, Karin D, Angelika WR, Nina L. Limiting food waste via grassroots initiatives as a potential for climate change mitigation: a systematic review. Environ Res Lett. Published online December 1, 2020:123008. doi:10.1088/1748-9326/aba2fe
  3. 3.
    Badan Pangan Nasional. Badan Pangan Nasional. NFA Dorong Kolaborasi Menuju Sistem Pangan Berkelanjutan . August 23, 2022. Accessed January 2, 2025. https://badanpangan.go.id/blog/post/nfa-dorong-kolaborasi-menuju-sistem-pangan-berkelanjutan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *