PERAN ZINC PADA PASIEN DIABETES MELITUS DAN OBESITAS

Oleh : Nur Mufida WS

Zinc sebagai salah satu antioksidan memiliki peran bagi pasien diabetes melitus dan obesitas.

Diabetes Melitus dan Obesitas

Sebuah studi komprehensif dari 195 negara dan wilayah dari tahun 1990 hingga 2025 menunjukkan bahwa tren beban diabetes melitus tipe 2 (DMT2) meningkat selama 20 tahun terakhir (1). DMT2 telah berkembang pesat menjadi masalah kesehatan masyarakat terutama di Asia Selatan (2). Data International Diabetes Federation (IDF) yang diterbitkan sebagai IDF Diabetes Atlas edisi 10, 2021 menunjukkan bahwa 537 juta orang dewasa hidup dengan diabetes dan 6,7 juta meninggal karena diabetes pada tahun 2021(3). Terjadinya DM tipe 2 juga dapat disebabkan oleh kondisi obesitas pada seseorang. Obesitas telah dikenal sebagai faktor risiko berbagai masalah kesehatan termasuk hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, penyakit kardiovaskular, masalah pernapasan (asma), penyakit muskuloskeletal (radang sendi) dan beberapa jenis kanker, dan peningkatan kematian secara progresif setelah ambang kelebihan berat badan dilewati (4,5).

Obesitas merupakan gangguan multifaktorial yang berhubungan dengan resistensi insulin akibat akumulasi perlemakan hati (6). Resistensi insulin juga dapat terjadi sebagai akibat dari obesitas yang berhubungan dengan adanya gamgguan pada berbagai fungsi metabolisme tubuh (7). Peningkatan proporsi kelebihan berat badan atau obesitas anak-anak, remaja, dan wanita, menyebabkan risiko peningkatan penderita diabetes melitus tipe 2 (2).

Konsumsi makanan olahan yang tinggi karbohidrat, makanan manis, lemak jenuh, perpindahan dari desa ke kota, dan peningkatan kesejahteraan ekonomi merupakan beberapa faktor  penyebab terjadinya DMT2 (2). Perpindahan penduduk dari desa ke kota mendorong para migran untuk mengadopsi pola makan berenergi tinggi di daerah perkotaan yang bekerja dalam sistem pekerjaan berupah rendah (8). Faktor penyebab lainnya adalah jenis kelamin perempuan, etnis, dan tingkat pendidikan rendah, pola makan tidak sehat, dan kebiasaan merokok (9).

Peran Zinc

Zinc merupakan salah satu micronutrien esensial yang dapat dipenuhi dalam berbagai makanan. Penyerapan zinc tertinggi ada pada daging merah, dan sumber kaya zinc makanan adalah tiram dan makanan laut lainnya. Zinc memainkan peran penting pada timbulnya beberapa penyakit dan perkembangannya (10–12). Zinc juga terlibat dalam berbagai proses biologis, seperti replikasi DNA dan sintesis protein (13), perubahan dalam sekresi dan aksi hormon pertumbuhan (14) dan faktor pertumbuhan (15), dan stabilisasi protein (16).

Baca : Faktor Peningkat dan Penghambat Penyerapan Zink

Sebuah penelitian pada hewan coba di Swiss menunjukkan bahwa defisiensi zinc merangsang gangguan pada pankreas yeng memproduksi hormone insulin dan memicu kerusakan pada sel-sel pankreas (17). Hal ini menandakan bahwa zinc memiliki peran pada penyakit diabetes dengan mengendalikan metabolisme glukosa (18). Dalam sebuah uji klinis pada hewan coba ditemukan bahwa suplementasi zinc dapat meningkatkan sensitivitas insulin. Hal tersebut menunjukkan pentingnya peran zinc dalam menjaga metabolisme dan penambahan berat badan (19).

Hasil penelitian tersebut didukung dengan adanya uji klinis pada manusia y ang menunjukkan bahwa zinc berpengaruh secara signifikan pada penurunan parameter antropometri seperti berat badan, IMT, lingkar pinggang, dan lingkar pinggul (20). Pada penelitian yang sama juga menunjukkan peran zinc secara signifikan pada peningkatan sensitivitas insulin (18,20).

Suplementasi Zinc

Suplementasi zinc memiliki efek menguntungkan pada penderita diabetes dan pada individu yang berisiko terkena diabetes antara lain:

  1. menekan laju kenaikan berat badan, penambahan indeks masa tubuh, lingkar pinggang dan lingkar panggul
  2. mengurangi penumpukan lemak,
  3. meningkatkan sensitivitas insulin
  4. mengontrol nafsu makan
  5. mengurangi inflamasi

Berbagai kajian di atas menunjukkan bahwa zinc memiliki potensi dalam mencegah diabetes mellitus tipe 2 yang disebabkan oleh obesitas, mengelola kondisi penderita DM tipe 2 untuk tidak jatuh pada kondisi yang lebih parah.  Oleh karena itu, individu dengan obesitas atau yang sedang menderita DM Tipe 2 disarankan untuk memperhatikan kecukupan zinc dengan melakukan pengaturan makanan sesuai kebutuhan maupun dengan mengkonsumsi suplemen zinc sesuai anjuran.

Daftar Pustaka

1.        Lin X, Xu Y, Pan X, Xu J, Ding Y, Sun X, et al. Global, regional, and national burden and trend of diabetes in 195 countries and territories: an analysis from 1990 to 2025. Sci Rep. 2020;10(1).

2.        Hills AP, Arena R, Khunti K, Yajnik CS, Jayawardena R, Henry CJ, et al. Epidemiology and determinants of type 2 diabetes in south Asia. Vol. 6, The Lancet Diabetes and Endocrinology. 2018.

3.        Federation ID. IDF Diabetes Atlas Tenth edition 2021. International Diabetes Federation. 2021.

4.        Devaux M, Vuik S. The Heavy Burden of Obesity: The Economics of Prevention, Chapter4 The relationship between childhood obesity and educational outcomes. The Heavy Burden of Obesity. 2019.

5.        WHO. WHO. World Health Organization (WHO): Obesity and overweight. World Health Organization. 2020.

6.        Sertié ARL, Paulino EC, Brum PC, Andreotti S, Lima FB, Negrão CE. Exercise training and caloric restriction reduce adiposity index and hepatic lipids in obese rats. Immunoendocrinology. 2015;2.

7.        Wondmkun YT. Obesity, insulin resistance, and type 2 diabetes: Associations and therapeutic implications. Vol. 13, Diabetes, Metabolic Syndrome and Obesity: Targets and Therapy. 2020.

8.        Adhikari B, Mishra SR. Culture and epidemiology of diabetes in South Asia. J Glob Health. 2019;9(2).

9.        Jan Mohamed HJB, Yap RWK, Loy SL, Norris SA, Biesma R, Aagaard-Hansen J. Prevalence and determinants of overweight, obesity, and type 2 diabetes mellitus in adults in Malaysia. Vol. 27, Asia-Pacific Journal of Public Health. 2015.

10.      Basaki M, Saeb M, Nazifi S, Shamsaei HA. Zinc, copper, iron, and chromium concentrations in young patients with type 2 diabetes mellitus. Biol Trace Elem Res. 2012;148(2).

11.      Brewer GJ, Kanzer SH, Zimmerman EA, Molho ES, Celmins DF, Heckman SM, et al. Subclinical zinc deficiency in Alzheimer’s disease and Parkinson’s disease. Am J Alzheimers Dis Other Demen. 2010;25(7).

12.      Kawahara M, Mizuno D, Koyama H, Konoha K, Ohkawara S, Sadakane Y. Disruption of zinc homeostasis and the pathogenesis of senile dementia. In: Metallomics. 2014.

13.      Williams RB, Chesters JK. The effects of early zinc deficiency on DNA and protein synthesis in the rat. Br J Nutr. 1970;24(4).

14.      Roth HP, Kirchgessner M. Influence of alimentary zinc deficiency on the concentration of growth hormone (GH), insulin-like growth factor I (IGF-I) and insulin in the serum of force-fed rats. Horm Metab Res. 1994;26(9).

15.      Cossack ZT. Decline in somatomedin-C (insulin-like growth factor-1) with experimentally induced zinc deficiency in human subjects. Clin Nutr. 1991;10(5).

16.      McCall KA, Huang CC, Fierke CA. Function and mechanism of zinc metalloenzymes. In: Journal of Nutrition. 2000.

17.      Sisnande T, Lima CK, da Silva DC, Beninatto TM, Alves NL, Amaral MJ, et al. Dietary zinc restriction promotes degeneration of the endocrine pancreas in mice. Biochim Biophys Acta – Mol Basis Dis. 2020;1866(5).

18.      Wang X, Wu W, Zheng W, Fang X, Chen L, Rink L, et al. Zinc supplementation improves glycemic control for diabetes prevention and management: a systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. Am J Clin Nutr. 2019;110(1).

19.      Thoen RU, Barther NN, Schemitt E, Bona S, Fernandes S, Coral G, et al. Zinc supplementation reduces diet-induced obesity and improves insulin sensitivity in rats. Appl Physiol Nutr Metab. 2019;44(6).

20.      Khorsandi H, Nikpayam O, Yousefi R, Parandoosh M, Hosseinzadeh N, Saidpour A, et al. Zinc supplementation improves body weight management, inflammatory biomarkers and insulin resistance in individuals with obesity: A randomized, placebo-controlled, double-blind trial. Diabetol Metab Syndr. 2019;11(1).

Editor : Ayu Rahadiyanti

AhliGiziID

informasi gizi berbasis fakta ilmiah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *