Diet Dislipidemia

Dislipidemia dikaitkan dengan abnormalitas profil lipid dalam darah. Diperlukan diet dislipidemia untuk mengontrol kadar lipid dalam darah agar berada dalam range normal. Mari kita simak bersama =)

Dislipidemia

Dislipidemia didefinisikan sebagai kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan kadar/fraksi lipid dalam plasma. Kenaikan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan atau trigliserid, serta penurunan kolesterol HDL. Dislipidemia atau abnormalitas lipid dalam plasma berperan utama dalam patogenesis terjadinya arterosklerosis pada pembuluh darah yang merupakan penyebab terjadinya penyakit jantung koroner (PJK) dan stroke.​1​

Klasifikasi Kadar Lipid Plasma

Dislipidemia ditandai dengan kadar kolesterol total ≥240 mg/dl, kolesterol LDL ≥160 mg/dl, kolesterol HDL <40 mg/dl, dan trigliserida ≥200 mg/dl.​1​

Penyebab dan Faktor Risiko

Adapun faktor risiko dislipidemia antara lain : ​2​
1) Faktor keturunan (faktor genetik)
2) Gaya hidup yang kurang baik: Sering mengonsumsi makanan tinggi lemak, terutama jenis lemak jenuh. Tidak rutin berolahraga, jarang bergerak (duduk lama, hanya berjalan dari ruang ke ruang).
3) Efek samping dari suatu kondisi atau penyakit yang diderita, antara lain diabetes melitus, sindrom metabolik, ataupun obesitas (terutama obesitas sentral).
Obesitas sentral merupakan kondisi dimana terdapat tumpukan lemak berlebih pada bagian perut. Seseorang yang mengalami obesitas sentral, berisiko memiliki kadar lemak dalam darah yang tinggi sehingga meningkatkan kadar kolesterol, trigliserida, dan LDL. Hal tersebut merupakan salah satu penanda kondisi dislipidemia. Dikatakan mengalami obesitas sentral jika lingkar perut Anda >90 cm untuk pria dan >80 cm untuk wanita. Selain itu, obesitas juga dapat ditentukan dari Rasio Lingkar Pinggang Panggul (RLPP) >0,9 cm untuk pria dan >0,85 cm untuk wanita.​3​

Anjuran untuk Pengidap Dislipidemia

Penurunan kadar lipid dalam darah dapat menurunkan risiko penyakit arteri koroner; untuk setiap 1% penurunan kadar kolesterol terdapat penurunan penyakit arteri koroner sebesar 2%. Skrining kadar kolesterol darah dianjurkan, bahkan untuk orang dewasa yang lebih tua. Jika ditangani, risiko menurun secara signifikan; Oleh karena itu, pengaturan aktivitas fisik dan intervensi gizi dalam hal ini diet dislipidemia sejak awal sangat bermanfaat untuk menurunkan risiko penyakit. ​4​

Rutin berolahraga atau aktif bergerak dalam beraktivitas

Aktifitas fisik yang disarankan yaitu: ± 30 menit aktivitas fisik dengan intensitas sedang (menurunkan 4-7 kkal/menit) 4-6 kali seminggu. Kegiatan yang dianjurkan seperti jalan cepat, bersepeda statis, ataupun berenang. Selain aerobik, aktivitas penguatan otot sederhana juga dianjurkan dilakukan minimal 2 hari seminggu seperti sit-up dan plank.

https://www.pexels.com/id-id/foto/aneka-buah-berbagai-macam-beri-bluberi-1171170/

Menjalankan pola makan yang sehat

Berikut prinsip diet dislipidemia antara lain :

  1. Mengonsumsi makanan yang mengandung rendah lemak jenuh dan tinggi lemak tidak jenuh, terutama asam lemak omega 3, serta tinggi serat.
  2. Membatasi konsumsi makanan yang mengandung tinggi kolesterol, yaitu tidak lebih dari 300 mg/hari. Sumber makanan yang mengandung kolesterol seperti kuning telur, jeroan, otak, kulit ayam, daging kambing.​5​
  3. Mengganti teknik memasak yang menggunakan banyak lemak seperti menggoreng atau kuah santan dengan memanggang, mengukus, atau menumis dengan sedikit minyak.
  4. Mengurangi teknik memasak dengan digoreng (terutama metode deep frying atau menggoreng dalam minyak banyak dan panas hingga terendam) karena suhu tinggi pada proses menggoreng dapat meningkatkan kandungan lemak jenuh, salah satunya lemak trans yang tidak baik untuk kesehatan karena dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida serta menurunkan kadar kolesterol baik (HDL).
  5. Membatasi konsumsi produk bakery (roti, donat, kue, cookies) karena mengandung margarin yang dipanaskan sehingga terbentuk lemak trans.​6​
  6. Membatasi konsumsi minyak maksimal 5 sdm/hari, konsumsi garam maksimal1 sdt/hari, makanan dan minuman yang mengandung banyak gula (maks. 4 sdm/hari), mengganti snack manis dan sugar sweetened beverage dengan buah- buahan.
  7. Mengurangi konsumsi makanan sumber protein yang mengandung tinggi lemak, seperti daging merah dengan lemak, dan dapat diganti dengan ikan, daging ayam tanpa kulit, kacang-kacangan.
  8. Diet kaya buah-buahan, sayuran, produk susu rendah lemak, rendah natrium dan lemak jenuh dapat menurunkan berat badan dan tekanan darah. Mengkonsumsi sayuran 3-4 porsi dan buah – buahan 2-3 porsi sesuai tumpeng gizi seimbang.
  9. Bahan makanan yang dianjurkan antara lain sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, minyak zaitun, minyak ikan, minyak kacang kedelai, ikan, daging ayam tanpa kulit, susu rendah lemak, roti gandum utuh, teh hijau, dan bumbu masak alami terutama bawang putih, bawang merah, daun bawang.
  10. Konsumsi air 8 gelas per hari

Baca : Diet Rendah Kolesterol, Diet Mediterania

Contoh Menu Diet Dislipidemia

Berikut contoh menu sehari diet dislipidemia

Waktu makanMenu makananURTBerat (g)
SarapanNasi putih3/4 gelas100
Gadon ayam1 bgks40
Tahu bumbu kuning1 ptg40
Sayur labu wortel1 mangkok100
Selingan pagiNagasari1 bgks40
Jus jambu1 gls200 ml
Makan siangNasi putih3/4 gelas100
Ikan kakap asam manis1 ptg40
Tempe bumbu ijo1 ptg50
Sayur bayam oyong1 mangkok100
Jeruk 1 bh50
Selingan soreApel1 bh kcl85
Puree alpukat 1/2 bh bsr60
Makan malamNasi3/4 gls100
Bola – bola daging2 bh35
Tempe bumbu bali1 ptg50
Cap cay kuah1 mangkok100

Total energi 1676 kkal; protein 72 gram; lemak 52 gram; karbohidrat 230 gram; serat 26 gram; PUFA 10,8 gram; kolesterol 99,5 mg; natrium 126,5 mg; kalium 2900 mg.

Referensi

  1. 1.
    Perkumpulan Endokrinologi Indonesia I. Pedoman Pengelolaan Dislipidemia Di Indonesia. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia; 2019.
  2. 2.
    Mahan L, Raymond J. Krause’s Food & The Nutrition Care Process. 14th ed. Elsevier; 2017.
  3. 3.
    Zaid M, Ameer F, Munir R, et al. Anthropometric and metabolic indices in assessment of type and severity of dyslipidemia. J Physiol Anthropol. Published online February 28, 2017. doi:10.1186/s40101-017-0134-x
  4. 4.
    Stump S. Nutrition and Diagnosis-Related Care . 7th ed. Lippincott Williams & Wilkins; 2012.
  5. 5.
    Soliman G. Dietary Cholesterol and the Lack of Evidence in Cardiovascular Disease. Nutrients. Published online June 16, 2018:780. doi:10.3390/nu10060780
  6. 6.
    Bajinka O, Touray A, Oyelakin O. Trans-fat Foods has More Risk to Cardiovascular Disease than Having Effects as Causative Factors of Cancer. Journal of Cancer Clinical Trials. 2017;2(3):1-5.

Ayu Rahadiyanti

Executive Editor Ahli Gizi ID | Lecturer | Writer

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *