Makan Buah Durian Waktu Hamil Bikin Keguguran?
Penulis : Adelia Hapsari Mahasiswa S1 Gizi Undip
Banyak pantangan makanan yang ada di masyarakat bagi ibu hamil. Salah satunya buah durian yang dipercaya tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil. Mitos atau fakta ya? mari kita simak pada artikel berikut.
Tabu dan Larangan Makanan
Selama masa kehamilan, kebutuhan zat gizi akan terus mengalami peningkatan yang kemudian digunakan sebagai pertumbuhan dan perkembangan janin. Kekurangan energi selama kehamilan akan menyebabkan beberapa dampak buruk seperti Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan juga dampak buruk selama masa persalinan dan nifas serta dampak pada janin ataupun bayi yang dilahirkan diantaranya adalah risiko berat badan lahir rendah (BBLR) dann bayi lahir prematur.1 Oleh karena itu, gizi pada masa kehamilan perlu diperhatikan karena menjadi pondasi kesehatan anak pada daur hidup selanjutnya.
Akses ibu hamil terhadap makanan pada setiap daerah terbatas karena adanya suatu kepercayaan akan pantangan, tabu, dan larangan terhadap beberapa makanan tertentu. Kepercayaan tersebut dapat berasal dari adat, budaya atupun agama yang dianut. Budaya sendiri sangat berkaitan erat dengan masalah kesehatan karena budaya berpengaruh signifikan terhadap gaya hidup sehingga dapat mempengaruhi kondisi kesehatan.2
Pembatasan makanan tertentu pada ibu hamil menjadi salah satu risiko kekurangan gizi pada ibu hamil karena membatasi akses makanan.
Ibu hamil pada beberapa suku ataupun daerah di Indonesia memiliki pantangan dan kepercayaan yang berkembang terhadap buah durian. Ibu hamil suku Dayak pantang mengkonsumsi durian karena dianggap menyebabkan pendarahan saat kehamilan dan keguguran.1 Serupa dengan suku Dayak, ibu hamil di Pekalongan juga berpantang mengkonsumsi durian karena durian dianggap sebagai makanan yang “Panas” sehingga dapat menyebabkan abortus dan bayi lahir prematur.3 Suku Tengger juga memiliki kepercayaan jika durian adalah buah yang mengandung pewangi yang dapat menyebabkan bahaya pada kehamilan dan menyababkan kehamilan menjadi tidak baik contohnya adalah menyebabkan keguguran.4 Suku di Pasaman Barat juga memiliki kepercayaan yang sama terhadap durian yang dianggap dapat menyebabkan abortus.2
Lebih Lanjut : Mitos Makanan pada Ibu Hamil dan Menyusui
Durian dan Ibu Hamil
Kepercayaan buah durian dapat menyebabkan abortus telah menyebar hampir ke seluruh wilayah Indonesia. Durian adalah buah yang mengandung protein, lemak, karbohidrat, betakaroten, vitamin B2, dan vitamin D. Selain itu, durian juga dilaporkan mengandung flavonoid, asam fenolik dan gula. Ester, belerang, keton merupakan senyawa dominan pada durian yang mempengaruhi aroma dan rasa. Berdasarkan studi, durian terbukti memiliki bioaktivitas seperti antioksidan yang bereaksi terhadap peningkatan respon imun, penurunan kadar kolesterol, antiinflamasi, antibakteri, dan antijamur.5 Selain itu, durian adalah buah kaya akan karoten, zat besi, folat, kalium, fosfor, dan kalium. Defisiensi vitamin A selama kehamilan dapat meningkatkan risiko malformasi organ dalam. Sedangkan kekurangan zat besi, folat, dan vitamin C menyebabkan anemia pada ibu dan anak.4
Di samping kandungan gizi pada durian, penelitian efek teratogenik buah durian pada janin mencit putih menunjukan hasil konsumsi durian sebesar 32,5 mg/kg berat badan pada mencit putih tergolong aman selama kehamilan. Namun, terdapat potensi efek teratogenik pada perlakuan kelompok P2 (65 mg/kg berat badan) dan P3 (97,5 mg/kg berat badan). Efek dari teratogenik dari buah durian yang ditemukan meliputi berat badan janin mencit yang kurang, janin meninggal, pendarahan, kematian induk mencit, dan resorpsi. Namun, penelitian pada manusia belum dilakukan.5
Konsumsi durian selama kehamilan tidak dilarang dan tidak menyebakan abortus. Konsumsi buah durian dalam jumlah yang tidak berlebihan tidak membahayakan kehamilan.4 Faktanya, konsumsi durian pada saat kehamilan dan dalam jumlah yang tidak berlebihan dapat membantu ibu dalam mencukupi kebutuhan zat gizi yang meningkat selama hamil. Kandungan makronutrien dan mikronutrien pada durian baik untuk pertumbuhan janin.
Baca Artikel : Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan Bagi Ibu Hamil
Referensi
- Nurul Huda S, Irene Kartasurya M. Perilaku Berpantang Makan pada Ibu Hamil Suku Dayak di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat. Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia. 2019;7(3):192–7.
- Tobing VY, Afiyanti Y, Rachmawati IN. Following the cultural norms as an effort to protect the mother and the baby during the perinatal period: An ethnographic study of women’s food choices. Enfermería Clínica. 2019 Sep;29:831–6.
- Harnany Afiyah S. The Influence Of Food Taboo, Nutrient Sufficiency Level, The Consumtion Of Tea And Iron Tablet To Pregnant Women Hemoglobine In Pekalongan City 2006. [Semarang]: Universitas Diponegoro; 2006.
- Sholihah L A, Sartika R A D. Makanan Tabu pada Ibu Hamil Suku Tengger. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2014;8(7):319–24.
- Rusdi MS, Efendi MR, Hilma H. Teratogenic Effects of Durian Fruit (Durio Zibethinus Murr) on White Mice Fetus (Mus musculus L). Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan. 2021 Apr 22;7(1):5.