Tidak Perlu Mahal! Berikut Ini 5 Bahan Makanan sebagai ASI Booster yang Bisa Moms Coba
Oleh : Rahmauldianti Safitri,S.Gz (Mahasiswa Pendidikan Profesi Dietisien Universitas Esa Unggul)
ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi. Yuk, simak makananan apa saja sih yang bisa digunakan sebagai ASI Booster supaya kualitas dan kuantitas ASI meningkat.
ASI Eksklusif
adalah Air Susu Ibu (ASI) yang diberikan kepada bayi sejak usia 0-6 bulan tanpa tambahan makanan apapun termasuk air. Alasan rekomendasi pemberian ASI Ekslusif selama 6 bulan adalah agar bayi mencapai pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan secara optimal. Selama 6 bulan bayi cukup diberikan ASI saja kerena sudah memenuhi kebutuhan gizi bayi secara sempurna. Setelah itu, pemberian ASI pun terus berlanjut hingga usia bayi 2 tahun, yang disertai dengan pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2020 secara nasional Cakupan ASI Ekslusif sebesar 66,1 % , namun belum mencapai target nasional yaitu 80%.
Setelah bayi lahir, bayi akan mendapatkan makanan pertamanya dari inisiasi dini, yaitu kolostrum. Kolostrum ini memiliki banyak peran penting bagi kesehatan bayi salah satunya untuk memperkuat daya tahan tubuh bayi. Sehingga, bayi terhindar dari penyakit di awal kehidupannya. Selain menjadi Sumber makanan terbaik sampai usia 6 bulan, ASI juga mengandung gizi yang mendukung pertumbuhan pesat otak bayi dan juga dengan gerakan mengisap mulut bayi pada payudara sang ibu, akan membantu perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan gigi.
Lebih Lanjut : ASI Makanan Terbaik dan Terlengkap Bagi Bayi
Manfaat ASI
Bagi Ibu, ketika menyusui akan terjadi pelepasan hormon oksitosin sehingga meningkatkan perasaan tenang, nyaman, dan cinta kepada bayi. Lalu, menyusui juga membantu uterus/rahim lebih cepat kembali ke ukuran normal serta mencegah pendarahan. Ibu yang menyusui juga memiliki risiko lebih sedikit terkena osteoporosis, kanker payudara dan kanker ovarium.
Kemudian, ASI merupakan metode kontrasepsi alami serta dengan menyusui Ibu sudah membakar kalori sebanyak 200-250 per harinya. Semakin sering Ibu menyusui, maka akan semakin banyak kalori yang terbakar. Umumnya, jika Ibu tidak hamil atau menyusui, menurut AKG Ibu hanya memerlukan kalori sekitar 2250 kkal, protein 60 gram, lemak 65 gram, dan karbohidrat 360 gram tetapi ketika menyusui, kebutuhan kalori, protein, lemak, dan karbohidrat sedikit bertambah. Jadi, kalori yang dibutuhkan untuk Ibu menyusui sekitar 2600 kkal, protein 77 gram, lemak 67 gram, dan karbohidrat 410 gram dalam sehari. Yang terakhir, ASI itu ekonomis dan praktis karena menyusui itu gratis dan selalu siap sedia.
Bisa memenuhi ASI Ekslusif anak selama 6 bulan merupakan dambaan para Ibu. Namun, ada saja kendala yang bisa terjadi selama proses menyusui, termasuk produksi ASI sedikit. Biasanya, produksi ASI yang sedikit merupakan masalah umum bagi Ibu. Hal tersebut lah yang membuat Ibu dilema antara ingin memberi tambahan susu formula demi mencukupi zat gizi bayi atau tetap ingin memberikan ASI Ekslusif selama 6 bulan penuh.
Baca : Manfaat Oligosakarida pada ASI
Apa itu ASI Booster?
Salah satu cara yang cukup efektif yang dapat Ibu lakukan agar produksi ASI lancar, yaitu dengan mengonsumsi makanan-makanan yang bisa menjadi ASI Booster terbaik. ASI Booster merupakan sebutan untuk makanan yang dipercaya dapat melancarkan Air Susu Ibu. Selain melancarkan, makanan yang digolongkan ASI Booster juga bisa meningkatkan kualitas ASI. Memang ada ya makanan untuk ASI Booster? Tentu saja ada ya Bu!.
Lalu, apa saja sih makanan yang paling efektif untuk menjadi ASI Booster terbaik? Berikut ini merupakan rangkuman dari berbagai jenis penelitian-penelitian yang dilakukan mengenai efektivitas bahan makanan tersebut sebagai ASI Booster, sehingga dapat menjadi referensi Ibu untuk meingkatkan ASI.
Kacang-kacangan (Kacang hijau, kacang kedelai, kacang almond, dll)
Untuk memproduksi ASI supaya lebih lacar sangat dianjurkan untuk konsumsi kacang-kacangan atau bisa diganti dengan olahan nya seperti susu kedelai, susu almond dan bubur kacang hijau.
Buah Pepaya
Papaya mengandung laktogagum, sehingga dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan produksi ASI.
Jantung Pisang batu (Musa Paradisiaca)
Sebagai negara yang terletak di kawasan tropis, di Indonesia banyak ditemukan jantung pisang atau bunga pada pohon pisang. Jumlah ASI sedikit bisa diatasi ibu dengan mengkonsumsi jantung pisang.
Sayuran Hijau dan Buah-buahan yang Mengandung Banyak Air
Beberapa sayur yang dapat dijadikan sebagai peningkat kelancaran ASI adalah sayur daun katu, sayur kacang hijau, sayur bayam merah, sayur daun papaya. Selain sayur-sayur tersebut, buah buahan yang mengandung banyak air akan membantu ibu menghasilkan ASI yang berlimpah, seperti melon, semangka, pear, dan banyak lagi buah-buahan berair lain yang sangat baik dikonsumsi ibu menyusui.
Kurma
merupakan salah satu buah yang biasa dikonsumsi masyarakat. Kurma merupakan buah dari tanaman Phoenix dactylifera yang memiliki biji dengan salah satu lembaga. Kurma banyak mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral serta memiliki kandungan serat yang cukup.
Kesimpulan
Asi diberikan kepada bayi sejak usia 0-6 bulan tampa tambahan apapun termasuk air. Selama 6 bulan bayi cukup diberikan ASI saja karena sudah memenuhi gizi bayi secara sempurna. Pemberian ASI pun terus berlanjut sampai usia 2 tahun yang disertai dengan pemberian MP-ASI. Pemberian Kolostrum saat setelah bayi lahir juga penting untuk memperkuat daya tahan tubuh bayi sehingga, bayi terhindar dari penyakit di awal kehidupannya. Selain menjadi Sumber makanan terbaik sampai usia 6 bulan, ASI juga mengandung gizi yang mendukung pertumbuhan pesat otak bayi. Dengan menyusui Ibu memiliki risiko lebih sedikit terkena osteoporosis, kanker payudara, dan kanker ovarium. Kemudian, ASI merupakan metode kontrasepsi alami serta dengan menyusui Ibu sudah membakar kalori sebanyak 200-250 per harinya. Salah satu cara yang cukup efektif yang dapat Ibu lakukan agar produksi ASI lancar, yaitu dengan mengonsumsi makanan-makanan yang bisa menjadi ASI Booster terbaik.
Referensi
Aprina, A., & Rinaldi, A. (2020). Pengaruh konsumsi musa paradisiaca terhadap produksi ASI pada ibu menyusui. Holistik Jurnal Kesehatan, 14(1), 1–7. https://doi.org/10.33024/hjk.v14i1.2656
Febriani, A. (2020). Efektivitas Pemberian Soybean ( Glycine Max ) dalam Peningkatan ASI Ibu Menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Pekanbaru. 4(2), 114–119.
Kemenkes. (2018). Lembar Balik. In Kementerian Kesehatan RI (Vol. 1). Retrieved from https://www.kemkes.go.id/article/view/19093000001/penyakit-jantung-penyebab-kematian-terbanyak-ke-2-di-indonesia.html
Kemenkes RI. (2020). Profil Kesehatan indonesia. In Jakarta.
Suksesty, C. E., & Ikhlasiah, M. (2017). Pengaruh Jus Campuran Kacang Hijau Terhadap Peningkatan Hormon Prolaktin Dan Berat Badan Bayi. Jurnal Ilmiah Bidan, 2(3), 32–40.
Wirdaningsih, Wahyutri, E., Nursari, & Syukur, A. (2020). Pengaruh Pemberian Buah Pepaya Terhadap Kelancaran ASI Pada Ibu Menyusui di Praktek Mandiri Bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Badak.
Editor : Ayu Rahadiyanti