Upaya Agar Anak Terhindar Dari Obesitas

Kejadian obesitas pada balita terus mengalami peningkatan. Bagaimana tips agar anak terhindar dari obesitas? Mari kita simak artikel berikut =)

Obesitas

Permasalahan gizi pada balita dan anak merupakan masalah ganda, yaitu masih ditemukannya masalah gizi kurang dan ditambah dengan ditemukannya masalah kelebihan zat gizi, seperti energi, lemak, dan garam (1). Mempunyai anak yang senang makan adalah hal yang menggembirakan tetapi tetap berhati-hati dalam memberikan makanan, karena justru dapat menjadi bumerang disaat anak beranjak dewasa. Pola makan anak pada waktu kecil dapat menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan ketika anak akan beranjak dewasa. Akibatnya, anak dapat mengalami obesitas (2).

Banyak orang tua merasa senang memiliki balita bertubuh gemuk, mereka beranggapan anak yang gemuk berarti sehat, para orang tua pun membiarkan sang buah hatinya, karena beranggapan anaknya akan berubah menjadi kurus saat dewasa padahal anggapan ini sangat keliru, banyak penelitian menunjukan balita yang mengalami kegemukan atau obesitas memiliki 2/3 atau lebih dari 66% kecenderungannya untuk tetap terkena obesitas meski sudah beranjak dewasa, kegemukan dan obesitas erat kaitannya dengan kelebihan gizi (3)

Obesitas pada anak usia hingga 5 tahun yang mengalami kegemukan yaitu terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan tubuh. Pemantauan berat badannya adalah melalui Kartu Menuju Sehat (KMS). Apabila grafik berat badan mengikuti garis pertumbuhannya berarti kenaikan berat badannya naik atau jika grafik berat badan memotong garis pertumbuhan di atasnya berarti mengalami kenaikan pula (3).

Dampak Obesitas

Obesitas mempunyai dampak terhadap tumbuh kembang anak terutama dalam aspek organik dan psikososial. Anak berisiko tinggi menjadi obesitas pada masa dewasa dan berpotensi mengalami berbagai penyebab kesakitan dan kematian, antara lain penyakit kardiovaskular dan diabetes melitus. Obesitas pada anak juga dapat mengakibatkan kelainan metabolik, misalnya atherogenesis, resistensi insulin, gangguan trombogenesis dan karsinogenesis (4).

Obesitas pada anak memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskuler, seperti : hiperlipidemia (tingginya kadar kolesterol dan lemak dalam darah), hipertensi, hyperinsulinemia, gangguan pernafasan, dan komplikasi ortopedik (tulang). Apalagi bila hal ini tidak teratasi, berat badan berlebih (obesitas) akan berlanjut sampai anak beranjak remaja dan dewasa. Konsekuensinya pada anak juga menyangkut kesulitankesulitan dalam psikososial, seperti  diskriminasi dari teman-teman, self-image negative, depresi, dan penurunan sosialisasi (5).

Baca Artikel : Apakah Tidur Dapat Mempengaruhi Obesitas pada Anak?

Tips Mencegah Obesitas pada Anak

Upaya agar anak terhindar dari obesitas yakni kuncinya ada pada keluarga. Ada banyak cara untuk mengendalikan kegemukannya :

a. Orangtua perlu melakukan pencegahan seperti mengendalikan pola makan anak agar tetap seimbang. Awasi kebiasaan makannya, jangan berikan makanan yang kandungan lemaknya tinggi.

b. Perbanyak makan sayuran setiap makan. Jangan banyak diberikan masakan yang mengandung banyak lemak seperti santan yang terlalu kental.

c. Selain itu memberikan cemilan yang sehat seperti buah-buahan.

d. Jangan terlalu banyak memberikan makanan dan minuman manis, karena itu adalah sumber kalori yang dapat meningkatkan berat badan.

e. Upayakan melibatkan anak pada aktivitas yang bisa mengeluarkan energinya, terutama di luar ruangan seperti lari, berenang, atau bermain bola, dan lain-lain.

f. Dan tentunya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi bagaimana solusinya yang terbaik bagi anak Anda.

Pemenuhan gizi seorang anak sangat dipengaruhi oleh orang tua. Perilaku orang tua seperti memakan makanan hingga habis dan mencuci tangan sebelum makan merupakan salah satu perilaku pemenuhan gizi yang dapat di contoh oleh anak. Peran orang tua sangat mempengaruhi pola makan anak. Hubungan antar keluarga juga sangat mempengaruhi aktivitas anak terutama pola makan anak. Jika keluarga memberikan pola asuh sesuai dengan tahap perkembangan anak maka diharapkan pemenuhan gizi anak tercapai secara optimal (4).

Lebih Lanjut : Membiasakan Konsumsi Sayur dan Buah pada Anak

Referensi

1.        Ayu DS, Handayani OW. DIARY TERATAS (TERAPI ANAK OBESITAS) DALAM PERUBAHAN PERILAKU GIZI SISWA SEKOLAH DASAR. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2016;5(2):167–75.

2.        Nasution NH, Febrianthy L. Faktor Penyebab dalam Pencegahan Obesitas pada Balita di Kelurahan Bincar Kecamatan Padangsidimpuan Utara. Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia. 2012;4(2):65–71.

3.        Pratiwi WR, Sapriyani. Pengetahuan dan sikap ibu tentang obesitas pada balita. Jurnal Ilmu Kesehatan. 2018;6(1).

4.        Nurbadriyah WD. OBESITAS ANAK PRASEKOLAH BERBASIS THEORY OF PLANNED BEHAVIOUR ( TPB ) ( Parent ’ s Behavior in Preventing Obesity of Pre-school Children Based on Theory of Planned Behaviour ). Jurnal Ners dan Kebidanan. 2018;5(1):8–14.

5.        Damayanti D, Pritasari, Tri LN. Gizi Dalam Daur Kehidupan. 1st ed. Jakarta: Kementerian Kesehatan republik Indonesia; 2017. 42-43 p.

Editor : Ayu Rahadiyanti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *