Pilih – Pilih Makan & Pressuring Feeding pada Anak
Picky eating atau pilih-pilih makanan merupakan hal yang sangat umum terjadi pada anak-anak dan sering menjadi masalah besar bagi orang tua. Periode pilih-pilih makan ini dimulai ketika anak menginjak usia balita.
Picky Eating
Anak picky eater mengonsumsi asupan makan yang kurang bervariasi dan biasanya rendah sayuran, buah, makanan kaya protein dan serat karena penolakan terhadap makanan. Makanan yang disukai dan tidak disukai memiliki peran penting dalam pemilihan makan, dimana picky eater dapat menunjukkan adanya preferensi kuat terhadap makanan. Picky eating/pilih – pilih makan adalah fase perkembangan normal pada anak. Namun, hasil penelitian menyebutkan tiga perempat anak picky eater mulai menolak makanan pada tahun pertama kehidupan sampai usia dua tahun, puncaknya pada usia 2-6 tahun. Anak picky eater cenderung memiliki status gizi kurang, lebih berisiko memiliki berat badan kurang, kenaikan berat badan inadekuat dan kekurangan zat gizi dengan Z-score berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U) dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) lebih rendah dibandingkan non-picky eater.1
Tips Membiasakan Konsumsi Sayur pada Anak
Perilaku picky eater mendorong anak susah menerima makanan. Anak menjadi rewel saat diberikan makanan yang tidak sesuai kehendaknya, sehingga anak kurang menikmati makanan yang disajikan. Hal ini pun berpengaruh terhadap jumlah variasi makanan yang diterima serta membutuhkan teknik penyajian makanan khusus yang perlu dilakukan agar anak mudah menerima. Variasi makanan yang terbatas akan mempengaruhi asupan protein, energi, daging, dan sayur. Perilaku picky eater terjadi berkaitan dengan jarangnya orang tua mengenalkan makanan pada anaknya. Apabila asupan gizi tidak dipenuhi secara optimal maka akan menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak.2
Baca Artikel : Apa itu Food Neophobia?
Pressuring Feeding
Demi mengatasi pilih-pilih makanan dan untuk mencapai pertumbuhan anak, beberapa orang tua sering memberikan makanan dengan cara penekanan. Sebuah teori mengungkapkan bahwa menekan pemberian makan menyebabkan peningkatan pada pemilih makanan dan terlambatnya pertumbuhan anak. Selain itu, penekanan saat pemberian makan akan berpengaruh pada peningkatan z-score BB/TB, anak dengan z-score BB/TB rendah akan meningkatkan penekanan pada pemberian makan, picky eating akan menurunkan z-score BB/TB. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian makanan dengan cara penekanan, mungkin bukan strategi yang bermanfaaat untuk mengubah cara pemberian makan dan pertumbuhan bagi anak-anak.3
Berdasar studi strategi pemberian makan terkait jumlah dan jenis makanan juga mempengaruhi kebiasaan makan pada anak. Praktik pemberian makan anak kemudian akan mempengaruhi kebiasaan makan anak dan indeks massa tubuh di masa yang akan datang. Pemberian makan dengan tekanan telah diteliti berhubungan dengan penurunan konsumsi makan yang serta memberikan efek negatif mengenai rasa terpaksa bagi sang anak. Orangtua yang memberikan tekanan untuk makan juga terkait dengan anak yang cenderung lebih rewel.4
Adanya tekanan dalam pemberian makan berhubungan secara signifikan dengan masalah ibu dengan anak underweight. Sedangkan pembatasan makan berhubungan dengan masalah ibu dengan anak overweight. Selain itu, adanya tekanan saat makan memiliki hubungan dengan IMT anak yang lebih rendah dan tingkat rewel yang lebih tinggi. Ibu yang mempermasalahkan anak overweight juga memiliki hubungan dengan perilaku makan anak yang cenderung responsif dan adanya pembatasan makan yang diberikan.4
Lebih Lanjut : Mengatasi Anak Susah Makan
Bagaimana Memberikan Makanan Bagi Anak
Ketika anak menolak makan :
a. Memberi pilihan makanan lain
b. Membuat bentuk makanan lebih menarik dihadapan anak
c. Berdialog atau menyanyi di depan anak
d. Memastikan anak tidak makan sendirian.

Nafsu makan anak menurun :
a. Memberi makan dengan pelan dan sabar
b. Memberi makanan kesukaan
c. Memberi ASI lebih sering
d. Menciptakan lebih banyak kesempatan makan
e. Mempersiapkan porsi yang lebih sedikit
Baca : Rahasia Sukses Pemberian Makan pada Anak
Referensi
- 1.Antoniou EE, Roefs A, Kremers SPJ, et al. Picky eating and child weight status development: a longitudinal study. J Hum Nutr Diet. Published online May 19, 2015:298-307. doi:10.1111/jhn.12322
- 2.van der Horst K, Deming DM, Lesniauskas R, Carr BT, Reidy KC. Picky eating: Associations with child eating characteristics and food intake. Appetite. Published online August 2016:286-293. doi:10.1016/j.appet.2016.04.027
- 3.Lumeng JC, Miller AL, Appugliese D, Rosenblum K, Kaciroti N. Picky eating, pressuring feeding, and growth in toddlers. Appetite. Published online April 2018:299-305. doi:10.1016/j.appet.2017.12.020
- 4.Gregory JE, Paxton SJ, Brozovic AM. Pressure to eat and restriction are associated with child eating behaviours and maternal concern about child weight, but not child body mass index, in 2- to 4-year-old children. Appetite. Published online June 2010:550-556. doi:10.1016/j.appet.2010.02.013