Konsumsi Soft Drink Membuat Menarche Dini?
Konsumsi soft drink di Indonesia cenderung meningkat setiap tahun. Kebiasaan minum soft drink menjadi faktor risiko kejadian menarche dini. Benarkah demikian? Mari kita simak pada artikel berikut.
Soft Drink
Berdasarkan Keputusan Kepala BPOM RI No. HK.00.05.52.4040 tentang Kategori Pangan, minuman ringan adalah minuman yang tidak mengandung alkohol yang merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan dan bahan tambahan lainnya baik alami maupun sintetik yang dikemas dalam kemasan siap untuk dikonsumsi. Minuman ringan merupakan produk minuman yang diperoleh tanpa melalui proses fermentasi dengan atau tanpa penambahan karbondioksida, dengan atau tanpa pengenceran sebelum diminum, tetapi tidak termasuk air, susu atau produk olahannya, teh, kopi, cokelat, produk telur, produk daging, kamir atau ekstrak sayur, sup, sari sayur dan minuman beralkohol. Jika minuman memiliki rasa susu masih dapat digolongkan sebagai minuman ringan jika mengandung susu tidak lebih dari 5%.1

Secara umum, minuman ringan dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu minuman ringan berkarbonasi dan minuman ringan tanpa karbonasi. Minuman ringan dengan karbonasi adalah minuman yang dibuat dengan mengabsorpsikan karbondioksida ke dalam air minum. Tergolong tinggi gula dan kalori, 1 botol soft drink (500 ml) mengandung 15 – 18 sendok gula dan memiliki kalori sebesar 240 kkal. Selain itu minuman ringan juga mengandung natrium, kafein, dan pemanis buatan seperti sakarin, aspartam, acesulfame K, dan sucralose.2
Baca Artikel : Efek konsumsi sugar sweetened beverages amankah?
Menarche
adalah terminologi medis yang digunakan untuk menggambarkan menstruasi pertama yang dialami oleh seorang wanita. Menarche mendefinisikan menstruasi, yang merupakan proses fisiologis normal yang terjadi secara rutin dalam interval bulanan. Menstruasi adalah meluruhnya dinding rahim (endometrium) yanng banyak mengandung pembuluh darah. Pada awal masa pubertas, bagian hipotalamus pada otak akan mensekresikan Gonadotropin releasing Hormone (GnRH), kemudian kelenjar pituitari akan memproduksi Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) yang akan mempengaruhi gonad untuk menstimulasi pematangan folikel. Sekresi GnRH dengan umpan balik yang positif dari steroid inilah yang menginisiasi ovulasi pada wanita.3

Menarche biasanya terjadi pada usia 12-14 tahun. Namun, menarche dapat terjadi lebih awal yaitu pada usia dibawah 11 tahun maupun terlambat, yaitu pada usia 17 tahun atau lebih. Menarche yang muncul terlambat biasanya terjadi pada atlet yang sangat kompetitif atau pada wanita yang membatasi asupan energi dan lemak secara ketat. Jika menarche terjadi pada usia di bawah 11 tahun disebut sebagai menarche dini. Menarche dini dapat menjadi faktor risiko penyakit kronis di waktu dewasa, termasuk diantaranya adalah diabetes tipe 2, fatty liver non-alkoholik, dan penyakit kardiovaskular.4 Selain itu menarche dini juga memiliki kaitan dengan kanker-kanker yang terkait hormon seperti kanker ovarium dan kanker payudara.5
Sebuah studi meta-analisis menyatakan bahwa menarche dini berkaitan dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih tinggi. Penelitian tersebut menyatakan bahwa mekanisme meningkatnya risiko diabetes tipe 2 karena menarche dini berkaitan dengan hormon seks endogen yang memegang peran penting dalam patogenesis diabetes tipe 2. Menarche yang terjadi lebih awal berhubungan dengan level insulin like growth factor (IGF)-I, androstenedione, dehydroepiandrosterone sulfate (DHEAS), leptin, dan insulin puasa yang lebih tinggi serta level IGF binding protein-I dan sex hormone binding globulin (SHBG) yang lebih rendah. Keadaan ini dapat menyebabkan hiperinsulinemia yang akan menginduksi resistensi insulin dan kemudian berkontribusi terhadap meningkatnya risiko terjadinya diabetes tipe 2.6
Studi terkait Soft Drink dan Menarche Dini
Penelitian yang menyatakan bahwa semakin banyak seorang anak mengonsumsi minuman ringan maka semakin tinggi pula risikonya untuk mengalami menarche dini. Berdasarkan penelitian kohort pada 1988 orang wanita Afrika Amerika dan Kaukasia, 8.3% (165) diantaranya mengalami
menarche dini. Kafein memiliki efek yang negatif pada sistem neurologis dan fisiologis jika dikonsumsi oleh anak-anak. Beberapa bagian dari otak anak masih dalam tahap perkembangan sehingga anak-anak lebih rentan terhadap efek dari kafein. Kafein memiliki efek terhadap sekresi glukokortikoid melalui modulasi dari hypothalamic-pituitaryadrenocortical (HPA) axis yang memiliki peran terhadap waktu pubertal.4
Kafein akan memicu tindakan antagonis di pusat reseptor adenosin yang mengatur paraventricular nukleus dari hipotalamus, yang kemudian
mengontrol sistem HPA dan menyebabkan meningkatnya sintesis dan pelepasan GnRH sehingga terjadi menarche.7 Menarche dini juga mungkin disebabkan oleh resistensi insulin yang terjadi karena konsumsi kafein. Konsumsi kafein dapat menurunkan uptake glukosa yang dimediasi insulin. Hal ini dapat menyebabkan hiperinsulinemia dan gangguan homeostasis glukosa yang berpengaruh terhadap waktu menarche.4
Selain kafein, pemanis yang banyak terdapat dalam minuman ringan juga berpengaruh terhadap waktu menarche. Penelitian kohort pada wanita US menyatakan bahwa anak yang mengonsumsi >1,5 kaleng minuman ringan per hari memiliki waktu menarche 2,7 bulan lebih awal dibandingkan dengan yang mengonsumsi minuman ringan ≤2 kaleng per minggu. Ini disebabkan karena konsumsi minuman yang mengandung pemanis seperti minuman ringan menyebabkan meningkatnya konsentrasi insulin yang kemudian akan berakibat pada menurunnya level SHBG dan meningkatnya level IGF-I sehingga menyebabkan terjadinya menarche dini.8
Referensi
- 1.BPOM R. Surat Keputusan Ka. Badan POM RI No.HK.00.05.52.4040 tentang Kategori Pangan. BPOM RI. Published 2006. https://jdihn.go.id/files/491/Keputusan%20Kepala%20Badan%20POM%20tentang%20Kategori%20Pangan.pdf
- 2.harvard ph. Fact Sheet: Sugary Drink Supersizing And The Obesity Epidemic. Harvard School of Public Health. Published 2012. https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/sugary-drinks-fact-sheet/
- 3.Boswell H. Normal Pubertal Physiology in Females. Springer; 2014.
- 4.Mueller NT, Jacobs DR Jr, MacLehose RF, et al. Consumption of caffeinated and artificially sweetened soft drinks is associated with risk of early menarche. The American Journal of Clinical Nutrition. Published online July 15, 2015:648-654. doi:10.3945/ajcn.114.100958
- 5.Gong TT, Wu QJ, Vogtmann E, Lin B, Wang YL. Age at menarche and risk of ovarian cancer: A meta-analysis of epidemiological studies. Int J Cancer. Published online December 13, 2012:2894-2900. doi:10.1002/ijc.27952
- 6.Janghorbani M, Mansourian M, Hosseini E. Systematic review and meta-analysis of age at menarche and risk of type 2 diabetes. Acta Diabetol. Published online March 27, 2014:519-528. doi:10.1007/s00592-014-0579-x
- 7.Whirledge S, Cidlowski J. Glucocorticoids, stress, and fertility. Minerva Endocrinol. 2010;35(2):109-125. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20595939
- 8.Carwile JL, Willett WC, Spiegelman D, et al. Sugar-sweetened beverage consumption and age at menarche in a prospective study of US girls. Human Reproduction. Published online January 27, 2015:675-683. doi:10.1093/humrep/deu349
izin bertanya. saya perempuan berumur 20 tahun dan suka mengonsumsi minuman manis, apakah mungkin saya juga akan mengalami menarche dini?
terima kasih
Terima kasih kak Ayu untuk pertanyaanya. Menarche adalah menstruasi pertama yang dialami oleh seorang wanita. Menarche biasanya terjadi pada usia 12-14 tahun. Mungkin yang kakak maksud menopause ya kak? menopause dipengaruhi oleh banyak faktor kak antara lain genetik, usia, hormon, dsb. Terkait menopause kakak bisa membaca artikel berikut https://ahligizi.id/blog/2020/10/18/gejala-dan-perubahan-terkait-kondisi-menopause/
Terima kasih =)