Konseling Gizi dengan Transtheoritical Model
Salah satu model konseling yang sering digunakan dalam intervensi untuk merubah perilaku dalam bidang kesehatan dan diet adalah dengan menggunakan transtheoritical model. Mari kita simak pada artikel berikut.
Konseling Gizi
adalah serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi dua arah untuk menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap, serta perilaku sehingga membantu klien atau pasien mengenali dan mengatasi masalah gizi melalui pengaturan makanan dan minuman. Konseling gizi dilaksanakan oleh ahli gizi/nutrisionis/dietisien.1 Konseling sebaiknya diberikan secara individual bersamaan dengan terapi diit. Tujuan dari konseling yaitu membantu klien dalam upaya merubah perilaku yang berkaitan dengan gizi, sehingga meningkatkan status gizi dan kesehatan klien.2
Konselor gizi merupakan tenaga kesehatan yang memiliki latar belakang pendidikan gizi atau pendidikan kesehatam, sedangkan sasaran konseling disebut sebagai klien. Setelah dilakukan konseling gizi diharapkan individu atau keluarga mampu mengambil langkah untuk mengatasi masalah terkait gizi, termasuk perubahan sikap dan pola makan ke arah hidup yang sehat. Dalam proses konseling, klien sangat penting diikutsertakan dalam pengambilan keputusan dalam konseling gizi. Memberikan kesempatan pada klien untuk memberikan masukan mengenai perubahan, kesediaan klien, serta untuk membuat tujuan konseling.2 Proses konseling gizi juga membutuhkan kombinasi antara keahlian dalam bidang gizi, fisiologi, dan psikologi yang terfokus pada perubahan sikap dan perilaku tentang makanan dan hubungannya dengan penyakit atau masalah gizinya.1
Tonton : Teknik Konseling Gizi Online

Transtheoritical Model (TTM)
diperkenalkan oleh James Prochaska, John Norcross dan Calro DiClemente (1994). TTM adalah model konseling gizi yang menjelaskan perubahan perilaku individu secara berurutan mulai dari perilaku yang tidak sehat menjadi perilaku yang sehat. Transtheoritical Model adalah teori kesiapan individu untuk bertindak atau berperilaku sehat, dan membuat strategi perubahan untuk membantu individu melalui tahapan perubahan ke tahap aksi dan pemeliharaan.
Baca Artikel : Teknik Konseling Gizi Motivational Interviewing
Tahap Transtheoritical Model
Tahapan yang dilakukan berdasarkan transtheoritical model :1,3
1) Tidak Siap (Precontemplation)
Precontemplation merupakan tahapan dimana klien belum siap untuk melakukan suatu perubahan dan klien belum mengerti adanya permasalahan pada sikap ataupun perilakunya. Tahap precontemplation ini klien tidak ada keinginan untuk merubah perilakunya, mengambil tindakan untuk masa depan, dan klien tidak menyadari adanya permasalahan ataupun kebutuhan untuk melakukan perubahan. Konselor diharapkan dapat memberikan informasi dan umpan balik untuk menimbulkan kesadaran akan adanya masalah serta kemungkinan untuk melakukan perubahan pada diri klien. Klien didorong untuk menjadi lebih sadar terhadap pengambilan keputusan mereka dan lebih sadar akan dampak perubahan perilaku yang tidak sehat.
2) Mulai Bersiap (Contemplation)
Contemplation merupakan tahapan dimana seseorang sudah mulai timbul kesadaran akan adanya masalah, tetapi masih terdapat keraguan untuk melakukan perubahan. Klien masih mempertimbangkan alasanya untuk melakukan perubahan atau tetap tidak berubah. Pada tahap ini konselor diharapkan dapat mendiskusikan keuntungan dan kerugian bila klien melakukan perubahan terhadap dirinya.
3) Persiapan (Preparation)
Preparation adalah klien mulai melakukan persiapan untuk melakukan perubahan atau kembali ke tahap contemplation. Klien mulai mengambil langkah-langkah kecil yang mereka percaya dapat membantu mereka untuk berperilaku sehat. Klien perlu bantuan dari konselor untuk menentukan strategi perubahan yang dapat diterima, dicapai, dan layak (acceptable, achievable, dan appropriate).
4) Aksi (Action)
Action merupakan tahapan dimana klien mulai membuat perubahan yang spesifik dan jelas pada gaya hidup dan perilakunya. Klien mulai belajar memperkuat komitmen untuk berubah dan melawan dorongan untuk kembali pada perilaku yang tidak sehat. Tujuan dari perubahan ini adalah menghasilkan perubahan perilaku sesuai dengan masalah yang ada pada diri klien.
5) Pemeliharaan (Maintenance)
Maintenance merupakan tahapan dimana klien berupaya untuk membuat perubahan, menjaga perilaku baru, dan mencegah agar tidak kembali pada perilaku yang tidak sehat.
6) Kekambuhan (Relaps)
Relaps merupakan tahapan dimana terjadi kekambuhan pada klien, jika terjadi kekambuhan maka proses perubahan perlu diawali kembali. Kejadian ini normal dan dapat terjadi saat seseorang ingin mencapai perubahan perilaku dalam jangka panjang.
Referensi
- 1.Persagi I. Konseling Gizi. Penebar Plus+ (Penebar Swadaya Grup); 2013.
- 2.Cornelia C, Sumedi E, Nurlita H, Afif I, Ramayulis R. Penuntun Konseling Gizi. Abadi Publising & Printing; 2010.
- 3.Prochaska JO, Wright JA, Velicer WF. Evaluating Theories of Health Behavior Change: A Hierarchy of Criteria Applied to the Transtheoretical Model. Applied Psychology. Published online October 2008:561-588. doi:10.1111/j.1464-0597.2008.00345.x