Mengenal Adaptogen: Tren Superfood Penurun Stres, Mitos atau Fakta?
Pernah dengar istilah adaptogen? Belakangan ini, tren minuman herbal penenang seperti teh ashwagandha, latte jamur reishi, atau suplemen ginseng Korea semakin banyak muncul di media sosial. Klaimnya terdengar menarik, yaitu bisa bikin tubuh lebih tenang, fokus, dan tahan stres. Tapi, benarkah adaptogen penurun stres ini benar-benar bekerja, atau hanya sekadar tren yang dibungkus kata “alami”?
Apa Itu Adaptogen?
Adaptogen adalah zat alami dari tumbuhan dan akar yang dapat membantu tubuh beradaptasi terhadap stres serta menjaga keseimbangan (homeostasis). Istilah ini diperkenalkan oleh ilmuwan Rusia pada tahun 1940-an untuk menggambarkan senyawa yang meningkatkan ketahanan tubuh tanpa mengganggu fungsi normalnya.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa adaptogen berasal dari beragam keluarga tumbuhan, seperti:1,2
- Panax ginseng (Araliaceae): meningkatkan daya tahan fisik dan fungsi kognitif.
- Rhodiola rosea (Crassulaceae): mengurangi kelelahan dan meningkatkan kinerja mental.
- Withania somnifera atau Ashwagandha (Solanaceae): membantu mengelola stres dan memperkuat sistem imun.
- Schisandra chinensis (Schisandraceae): mendukung adaptasi tubuh terhadap stres lingkungan.
Selain tanaman, jamur adaptogenik seperti Ganoderma lucidum (reishi atau lingzhi) juga dikenal bisa menenangkan sistem saraf dan mendukung kekebalan tubuh.3
Secara sederhana, adaptogen bukanlah obat penenang, melainkan pelengkap alami yang membantu tubuh beradaptasi terhadap tekanan jangka panjang. Beberapa yang populer antara lain ashwagandha, ginseng, rhodiola, dan reishi, yang juga sering disebut sebagai adaptogen penurun stres karena manfaatnya dalam mendukung keseimbangan mental dan fisik.
Bagaimana Cara Kerja Adaptogen Penurun Stres?

Saat tubuh menghadapi tekanan, sistem saraf akan meningkatkan produksi hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Jika kadar kedua hormon ini terlalu tinggi dalam waktu lama, tubuh bisa mengalami kelelahan, gangguan tidur, dan penurunan imunitas.
Di sinilah adaptogen penurun stres berperan. Berdasarkan penelitian terbaru, adaptogen membantu tubuh mempertahankan keseimbangan melalui tiga mekanisme utama:3,4
- Regulasi Hormon Stres
Adaptogen memengaruhi sumbu hipotalamus–hipofisis–adrenal (HPA axis), yaitu sistem utama pengatur respons stres di otak. Dengan memodulasi aktivitas HPA axis, adaptogen bisa membantu menjaga kadar kortisol tetap stabil sehingga tubuh lebih cepat kembali ke kondisi seimbang. - Perlindungan Jalur Neurobiologis
Beberapa adaptogen dapat meningkatkan fungsi kognitif dan melindungi sel-sel saraf dari peradangan. Efek ini membantu menjaga fokus, suasana hati, serta menurunkan rasa cemas yang sering muncul saat stres berkepanjangan. - Aktivitas Antioksidan
Adaptogen juga memiliki kemampuan antioksidan yang membantu melawan stres oksidatif, yaitu kondisi ketika jumlah radikal bebas melebihi kemampuan tubuh untuk menetralkannya. Dengan menekan stres oksidatif, adaptogen bisa mendukung daya tahan tubuh dan kesehatan secara menyeluruh.
Secara keseluruhan, adaptogen tidak “menghapus” stres, tetapi membantu tubuh meresponsnya dengan lebih efisien. Efeknya bisa berbeda pada setiap individu, tergantung kondisi tubuh, pola hidup, dan dosis yang digunakan. Namun, dengan pemakaian yang bijak, adaptogen dapat menjadi pendukung alami untuk menjaga keseimbangan fisik dan mental.
Baca Juga: Sering Emosi Bisa Jadi Pemicu Gangguan Gula Darah dan Metabolisme
Apakah Aman Dikonsumsi Setiap Hari?

Walau berasal dari bahan alami, adaptogen penurun stres bukan berarti sepenuhnya bebas risiko. Dalam dosis wajar, adaptogen umumnya aman untuk dikonsumsi sehari-hari. Namun, penggunaan berlebihan dapat menimbulkan efek samping seperti gangguan tidur, jantung berdebar, atau masalah pencernaan.1
Selain itu, penggunaan tanpa pengawasan medis berisiko menimbulkan interaksi obat, terutama bagi individu yang menggunakan obat tekanan darah atau antidepresan.3
Perlu dipahami bahwa, tidak semua orang cocok menggunakan adaptogen. Beberapa kondisi yang perlu diwaspadai antara lain:
- Penderita hipertiroid sebaiknya berhati-hati dengan konsumsi ashwagandha karena dapat memengaruhi fungsi tiroid.
- Pengguna obat penurun tekanan darah atau antidepresan perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mencegah interaksi obat yang tidak diinginkan.
Meskipun adaptogen menawarkan manfaat potensial, para ahli menekankan pentingnya pendekatan hati-hati dan dosis yang sesuai kondisi individu. Penelitian lebih lanjut pun masih dibutuhkan untuk memahami efek jangka panjang serta interaksinya dengan obat-obatan lain.
Kuncinya adalah mengonsumsi adaptogen secara bijak dan bertanggung jawab. Gunakan sebagai pelengkap gaya hidup sehat, bukan sebagai solusi instan untuk stres. Kombinasi antara tidur cukup, pola makan seimbang, dan aktivitas fisik tetap menjadi fondasi utama keseimbangan tubuh dan pikiran.
Adaptogen Bagus, Tapi Gaya Hidup Sehat Tetap Nomor Satu!

Adaptogen memang bisa menjadi pendukung alami untuk mengelola stres, tetapi bukan pengganti gaya hidup sehat. Seperti halnya vitamin, adaptogen hanya bekerja optimal jika tubuh mendapatkan asupan zat gizi yang cukup, terutama magnesium, zat besi, dan vitamin B kompleks yang berperan penting dalam mengatur respons stres.
Meski menjanjikan, manfaat adaptogen sebagai superfood penurun stres alami masih memerlukan bukti ilmiah yang lebih kuat. Jika ingin mencobanya, pilih produk dari sumber terpercaya, mulai dari dosis rendah, dan perhatikan respons tubuhmu.
Ingat, tubuh tidak hanya butuh herbal atau suplemen, tetapi juga ketenangan yang lahir dari kebiasaan hidup yang sadar dan seimbang.
Referensi
- Todorova, V., Ivanov, K., Delattre, C., Nalbantova, V., Karcheva-Bahchevanska, D., & Ivanova, S. (2021). Plant Adaptogens—History and Future Perspectives. Nutrients, 13(8), 2861. https://doi.org/10.3390/nu13082861
- Čapkauskienė, S. (2023). Augantis adaptogenų populiarumas šiuolaikinėje sveikatingumo praktikoje. Lietuvos Bendrosios Praktikos Gydytojas. https://doi.org/10.37499/lbpg.1297
- Vasanthi, A. V., Gayatri, B. M., Sreeja, Ch., Nitiashwarya, G., Sruthi, Ch., Thanmai, A., & Kumar, P. (2025). The Role of Adaptogenic Herbs in Combating Stress: A Review of Scientific Evidence. International Journal of Advanced Research in Science, Communication and Technology, 11–27. https://doi.org/10.48175/ijarsct-23102
- Wróbel-Biedrawa, D., & Podolak, I. (2024). Anti-Neuroinflammatory Effects of Adaptogens: A Mini-Review. Molecules, 29(4), 866. https://doi.org/10.3390/molecules29040866
