Bukan Cuma Enak! Ini Manfaat Cokelat untuk Kulit yang Jarang Diketahui
Cokelat sering dianggap sebagai camilan manis yang bikin bahagia. Tapi, siapa sangka kalau di balik rasanya yang lezat, cokelat ternyata menyimpan rahasia besar untuk menjaga kesehatan dan kecantikan kulit?
Yup, bukan cuma baik untuk mood, kandungan antioksidan dalam cokelat, terutama cokelat hitam, bisa membantu melindungi kulit dari efek buruk sinar matahari dan tanda-tanda penuaan dini. Yuk, kita bahas lebih dalam!
Cokelat Sebagai Pelindung Alami Kulit dari Sinar UV

Kulit merupakan lapisan terluar tubuh yang paling sering terpapar sinar ultraviolet (UV). Paparan sinar UV berlebihan dapat menyebabkan hiperpigmentasi, membuat kulit tampak kusam dan tidak merata warnanya.¹
Sinar UV sendiri merupakan bagian kecil dari spektrum sinar matahari, tetapi efeknya tergolong paling berbahaya. Dalam jangka pendek, sinar ini dapat menimbulkan eritema (kemerahan), pigmentasi, dan fotosensitivitas. Sedangkan dalam jangka panjang, paparan terus-menerus bisa menyebabkan penuaan dini hingga meningkatkan risiko kanker kulit.²
Namun, menariknya, alam menyediakan salah satu “perisai” alami bagi kulit, yaitu cokelat. Tidak hanya mengandung lemak dan gula, cokelat juga kaya akan protein, karbohidrat, serta mineral penting seperti zat besi, fosfor, kalium, krom, magnesium, dan mangan.³
Dengan kata lain, cokelat bisa menjadi teman baik kulit dalam mempertahankan kelembapan, elastisitas, dan kecerahannya dari dalam.
Flavanol: Senjata Antioksidan dari Kakao
Kakao mengandung berbagai mikronutrien penting yang membantu memperkuat mekanisme pertahanan kulit serta meningkatkan penampilan kulit dalam jangka panjang.4 Sifat anti-inflamasinya juga berperan dalam mengurangi iritasi dan membantu menciptakan warna kulit yang lebih merata.5
Rahasia utama manfaat cokelat untuk kulit terletak pada flavanol, sejenis polifenol dalam biji kakao yang berfungsi sebagai antioksidan kuat. Senyawa ini berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dengan cara:
- Menghambat pembentukan radikal bebas (ROS atau Reactive Oxygen Species) yang dapat merusak sel-sel kulit.
- Meningkatkan aliran darah ke kulit, sehingga zat gizi dan oksigen lebih optimal terserap.
- Menjaga elastisitas dan kelembapan kulit, sehingga membuatnya tampak lebih halus dan sehat.4
Dengan kombinasi konsumsi cokelat hitam dan perawatan berbahan kakao, kulit tak hanya terlindungi dari radikal bebas, tetapi juga tampak lebih sehat dan bercahaya dari waktu ke waktu.
Selain itu, manfaat kakao juga bisa diperoleh lewat produk perawatan kulit berbahan dasar cokelat. Kandungan antioksidan dan lemak alaminya membantu menjaga kelembapan sekaligus memperkuat penghalang kulit (skin barrier). Inilah sebabnya banyak krim dan lotion kini memanfaatkan ekstrak kakao sebagai bahan aktif alami.
Cokelat dan Kulit, Hubungan Manis yang Bikin Sehat

Berbagai penelitian sudah terbukti menunjukkan bahwa polifenol kakao dapat membantu meningkatkan elastisitas kulit dan merangsang produksi kolagen. Selain itu, kandungan flavanol di dalamnya juga membantu memperkuat pertahanan kulit terhadap paparan sinar UV.²
Namun, manfaat tersebut tidak serta-merta menjadi alasan untuk mengonsumsi cokelat secara berlebihan. Agar tetap sehat, pilih dark chocolate dengan kadar kakao tinggi dan rendah gula, lalu nikmati dalam porsi kecil, sekitar 1–2 potong per hari sudah cukup untuk memperoleh efek positifnya.
Dengan pola konsumsi yang bijak, cokelat hitam bukan hanya sekadar camilan lezat, tapi juga asupan kecil penuh manfaat yang mendukung kesehatan kulit dari dalam.
Baca Juga: Mitos atau Fakta, Konsumsi Cokelat Menyebabkan Kegemukan?
Referensi
- Kurniasari, A., Anwar, E., & Djajadisastra, J. (2018). Potensi ekstrak biji coklat (Theobroma cacao Linn) sebagai inhibitor tirosinase untuk produk pencerah kulit. Jurnal Kefarmasian Indonesia, 8(1), 34–43. https://www.jkefarind.com/index.php/jki/article/view/3723
- Kaffah, W. (2020). Pengaruh cokelat (Theobroma cacao L.) terhadap kesehatan kulit. Jurnal Medika Hutama, 1(3), 109–116. https://jurnalmedikahutama.com/index.php/JMH/article/view/32
- Wiguna, P., Aji, M., & Yulianto, A. (2015). Sifat mekanik komposit cokelat batang dengan filler biji mete. Jurnal MIPA Unnes, 37(2), 141–145. https://media.neliti.com/media/publications/114784-ID-none.pdf
- Heinrich, U., & Stahl, W. (2015). Chocolate and skin health: Effects of dietary cocoa polyphenols. In Chapter 10, 2015 eBook collection, ECCC Environmental eBooks 1968–2022, 2011–2015 food science subject collection (pp. 179–195). https://doi.org/10.1039/9781782622802-00179
- Alcântara, V. L. M. (2023,05 Jul). Contribuições do consumo do cacau para a saúde do ser humano: Uma revisão de literatura. Even3. https://doi.org/10.29327/7217606
Editor: Dewi Rizky Purnama, S.Gz
