Oleh : AhliGiziID
Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai dietary fiber. Dietary fiber atau serat merupakan polisakarida yang tidak dapat dicerna dan diserap oleh usus halus manusia. Mengapa? Hal ini dikarenakan pada usus halus tidak tersedia enzim yang dapat memecah serat menjadi molekul yang lebih sederhana dan siap untuk diserap tubuh. Meskipun tidak dapat dicerna dan diserap di dalam usus halus, serat masih bisa diproses oleh tubuh manusia di dalam usus besar (kolon). Makanan yang mengandung gandum utuh, buah dan sayuran segar, serta kacang-kacangan merupakan sumber serat yang baik.
Serat (Dietary Fiber) dibagi menjadi dua, yaitu:
Soluble fiber berpotensi menurunkan risiko diabetes tipe 2 dan menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Mengapa bisa demikian? Penurunan risiko diabetes tipe 2 disebabkan oleh kandungan serat yang berpotensi menciptakan lapisan pada usus halus sehingga berpengaruh terhadap penyerapan glukosa. Hal ini berpotensi mencegah peningkatan kadar glukosa dalam darah. Sedangkan penurunan kadar kolesterol dalam tubuh dapat disebabkan oleh terbentuknya ikatan antara asam empedu dengan serat. Manusia pada umumnya menggunakan kembali asam empedu yang dihasilkan untuk membantu proses pencernaan lemak. Jika asam empedu ini terikat oleh serat maka tubuh tidak dapat menggunakan asam empedu ini kembali. Hal ini menyebabkan tubuh manusia harus memproduksi asam empedu dari sumber kolesterol tubuh. Oleh karena itu, mengkonsumsi serat dapat menurunkan kadar kolesterol.
Soluble fiber juga bersifat mudah difermentasi oleh bakteri yang terdapat di dalam kolon. Terdapat sekitar satu triliun sel bakteri yang mampu mengubah serat menjadi asam lemak rantai pendek seperti asam propionat dan asam butirat. Asam lemak ini menciptakan lingkungan yang asam sehingga menyebabkan penurunan jumlah bakteri jahat pada kolon.
Salah satu penelitian Linda Ekstrom (2012) di Lund University, Swedia, menyatakan bahwa mengkonsumsi serat berpotensi menurunkan rasa lapar karena serat mampu memperlambat waktu pengosongan lambung2. Hal ini tentunya sangat bermanfaat bagi yang ingin menahan nafsu makan.
Lapar? Yuk konsumsi makanan yang mengandung serat!
Ditulis oleh :
Pernah dengar istilah adaptogen? Belakangan ini, tren minuman herbal penenang seperti teh ashwagandha, latte jamur…
Pernah merasa bingung saat anak kehilangan nafsu makan, terlalu membatasi makanan, atau bahkan takut menambah…
Pernah merasa gagal kalau langkah harianmu di smartwatch belum tembus 10.000? Tenang, kamu tidak sendirian.…
Ilustrasi | Gambar Minuman Pure Matcha (Sumber gambar: Freepik) Matcha kini menjadi salah satu minuman…
Pernah merasa cepat lelah, pusing, atau sulit fokus padahal sudah makan cukup? Bisa jadi tubuhmu…
Berapa kali kamu mendengar kalimat, “Yang penting defisit kalori, pasti turun berat badan”? Pada kenyataannya,…