Atasi Mual dan Muntah Saat Hamil dengan Jahe
Mual dan muntah sering terjadi pada masa kehamilan muda, dimulai dari minggu ke 6 setelah hari pertama haid terakhir periode dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Jahe efektif untuk mengurangi mual muntah selama kehamilan. Mari kita simak pada artikel berikut.
Mual Muntah
merupakan gangguan umum yang akan terjadi pada trimester pertama kehamilan namun tidak menutup kemungkinan gejala tersebut akan tetap dialami oleh ibu hamil pada trimester berikutnya. Mual dan muntah yang terjadi pada kehamilan disebabkan oleh meningkatnya kadar hormon estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh Human Chorionic Gonadotropin (HCG) dalam serum di dalam plasenta. Mual dan muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60% multigravida. Perubahan hormon pada setiap ibu hamil akan direspon secara berbeda, sehingga tidak semua mengalami mual dan muntah pada kehamilan. Mual dan muntah kehamilan dapat menurunkan kemampuan dan stamina kehamilan dalam porsi besar.1
Sebanyak 80% ibu hamil mengalami mual muntah yang terjadi pada trimester pertama kehamilan dan 2% ibu hamil pada trimester pertama mengalami masalah mual muntah yang berat. Dengan demikian, perawatan medis diperlukan. Mual pada awal kehamilan dapat dikurangi dengan menggunakan terapi komplementer antara lain dengan ramuan atau tanaman tradisional yang dapat dilakukan dan mudah didapat seperti jahe, daun peppermint, lemon, dll. Produk alami seperti jahe, raspberry merah, dan umbi liar memiliki telah disarankan sebagai alternatif untuk pencegahan.
Baca : Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan Bagi Ibu Hamil
Kandungan Jahe
Hasil penelitian menunjukkan bahwa minuman jahe dapat mengurangi mual muntah pada trimester pertama kehamilan. Kandungan kimia jahe adalah shogaols, gingerols, bisapolene, zingiberene, zingiberol, sesquiphellandrene, minyak atsiri, dan resin. Jahe mengandung minyak esensial yang menyegarkan dan menghambat refleks muntah, sedangkan jahe dan shogaol dapat meningkatkan sirkulasi darah dan saraf bekerja dengan baik serta memiliki efek anti mual, anti muntah, analgesik, obat penenang, antipiretik, dan anti bakteri. Jahe juga mengandung senyawa kimia dimana rasa pedas pada jahe disebabkan oleh zingerone, sedangkan aroma khas pada jahe disebabkan oleh zingiberol. Dimana jahe dapat bekerja menghambat reseptor serotonin dan menimbulkan efek antiemetik pada sistem pencernaan dan sistem saraf pusat. Jahe juga mengandung minyak atsiri yang berfungsi sebagai anti inflamasi, sehingga jahe dapat menghambat proses inflamasi akibat infeksi H. pylori. Sehingga frekuensi mual dan muntah akibat infeksi H. pylori dapat berkurang.1
Baca : Khasiat Jahe pada Profil Lipid Darah
Studi Jahe dan Mual Muntah
Fungsi farmakologi jahe adalah antiemetik (anti muntah) yaitu bahan yang mampu mengeluarkan gas di lambung yang akan mengontrol muntah dengan meningkatkan gerakan peristaltik usus.1 Hasil penelitian Ding et al. (2013) menunjukkan bahwa jahe dapat digunakan sebagai obat yang aman dan efektif untuk pengobatan ibu hamil yang mengalami mual dan muntah. Hal ini juga didukung oleh penelitian Morvaridzadeh et al. (2020) yang menyatakan bahwa hasil uji farmakologi menunjukkan jahe memiliki aktivitas anti-inflamasi; ini dibuktikan dengan pencampuran ekstrak jahe dalam air panas untuk menghambat cyclooxygenase dan aktivitas lipoxygenase sehingga prostaglandin dan kadar leukotrien dalam darah menurun.2
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyatakan bahwa pengobatan mual dan muntah kehamilan dengan jahe telah menunjukkan efek menguntungkan dan dapat dianggap sebagai pilihan non-farmakologis. Selain itu, U.K. National Health Service, melalui National Institute for Health and Clinical Excellence, memasukkan jahe ke dalam daftar terapi yang dapat diterima untuk pengobatan mual dan muntah selama awal kehamilan. Hasil penelitian Giacosa et al menunjukkan bahwa semua dosis jahe secara signifikan mengurangi keparahan mual dan muntah.3
Penelitian yang dilakukan oleh Viljoen (2014) juga menyebutkan bahwa jahe memiliki aktivitas farmakologis yaitu 6 senyawa yang terbukti memiliki efek antiemetik yaitu bahan yang dapat mengeluarkan gas di dalam perut sehingga dapat meredakan perut kembung dan memiliki stimulan aromatik yang kuat serta dapat mengontrol muntah. dengan meningkatkan gerakan peristaltik di saluran pencernaan. Pemberian minuman herbal jahe dapat menurunkan frekuensi hiperemesis gravidarum. Penjelasan di atas menunjukkan bahwa pemberian minuman herbal jahe dapat menurunkan frekuensi hiperemesis gravidarum.2
Referensi
- Harahap RY, Wulandari R, Nainggolan R. Effectiveness Of Ginging Candy Against Nausea And Vomiting In Pregnant Mothers At The Joint Maternity Clinic North Padang Lawas District. International Journal of Public Health Excellence (IJPHE). 2022;1(2):152-156.
- Abidah SN, Anggraini FD, Nisa’ F, Hasina SN. The Effect of Ginger Herbal Drink on Hyperemesis Gravidarum in the First Trimester Pregnant Women. J Med Sci. 2022;10(G):64–68.
- Giacosa A, Morazzoni P, Bombardelli E. Riva A, Porro GB, Rondanelli M. Can Nausea and Vomiting be Treated with Ginger Extract. European Review for Medical and Pharmacological Sciences. 2015;19: 1291-1296.