Ada berbagai teknik konseling gizi. Salah satunya metode diskusi kolaboratif dalam menguatkan motivasi pribadi seseorang dan komitmen untuk berubah yang disebut motivational interviewing. Untuk lebih jelasnya mari kita simak artikel berikut =)
Simak : Teknik Konseling Gizi Online
Motivational Interviewing (MI) merupakan bentuk intervensi kooperatif yang berpusat pada klien dengan tujuan mengeluarkan dan menguatkan motivasi untuk melakukan perubahan. MI diatur untuk menimbulkan suasana nyaman, sehingga klien menyadari bahwa dukungan utama untuk berubah adalah dirinya sendiri. Konselor menyediakan informasi dan dukungan yang dibutuhkan klien, serta pendekatan alternatif dan jalur yang potensial untuk perubahan klien. Peran utama konselor bukanlah sebagai pemberi nasihat, namun untuk membantu klien dalam mengidentifikasi hal-hal yang menghambat motivasi klien. MI memberikan kebebasan kepada klien untuk mengambil keputusan berubah atau tidak ingin berubah.1
MI digunakan sebagai metode konseling profesional dalam kecanduan konsumsi alkohol, merokok, perjudian, kebiasaan hubungan seksual yang berisiko serta untuk meningkatkan aktivitas fisik dan kebiasaan makan yang baik untuk melawan obesitas.2 Berdasarkan bukti penelitian, seseorang akan lebih mudah berubah apabila orang tersebut mengetahui alasan mengapa ia ingin berubah, dan metode Motivational Interviewing (MI) yang merupakan evolusi dari terapi berpusat pada klien, dapat mengeksplorasi alasan personal klien untuk berubah. Alasan klien untuk berubah tersebut dikenal sebagai change talk. Penguatan change talk oleh konselor terhadap klien menyebabkan adanya peningkatan komitmen klien untuk berubah.3 Change talk dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu preparatory change talk dan komitmen untuk melakukan aksi konkrit.
adalah mengidentifikasi, memeriksa serta mengatasi ambivalensi dalam melakukan perubahan. Ambivalensi merupakan perasaan ragu-ragu yang secara alamiah muncul apabila seseorang ingin melakukan perubahan. Diperlukan kemampuan konselor untuk menyesuaikan diri dan responsif terhadap ambivalensi serta kesiapan berubah pada klien. Kunci utama dalam penerapan metode MI yaitu :4
Kolaborasi dapat diartikan bahwa konselor bertindak sebagai partner yang bersikap positif dan suportif terhadap klien. Prinsip kolaborasi menghindari perilaku menggurui atau konselor yang bertindak sebagai ahli. Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mampu membentuk ikatan yang baik antara konselor dan klien.
Kemampuan dalam menggali dan membangkitkan motivasi personal klien merupakan prinsip evokasi. Adanya perubahan perilaku dapat dicapai lebih optimal menggunakan prinsip evokasi, jika dibandingkan dengan mengutamakan kemampuan konselor dalam memberikan nasihat maupun pengetahuan.
Dalam prinsip otonomi, tanggungjawab serta pengambilan keputusan terkait dengan perubahan perilaku sepeuhnya berada di bawah kendali klien, bukan konselor.
The American Heart Association merekomendasikan metode MI sebagai pendekatan yang efektif sebagai tahap pertama dalam penurunan berat badan. Pemberian MI dengan konseling selama 60 menit dapat menurunkan IMT sebesar 0,72 kg/m2 atau setara dengan 2 kg berat badan jika dibandingkan dengan metode biasa lainnya.5 Penelitian tentang efektivitas MI terhadap keberlanjutan perubahan aktivitas fisik oleh Hardcastle dkk terhadap pasien dengan risiko penyakit kardiovaskuler menunjukkan bahwa terdapat peningkatan aktivitas berjalan kaki, peningkatan stage of change, penurunan tekanan darah diastolik, serta penurunan kadar kolesterol.5,6
Menurut penelitian oleh Berg-Smith et al, Motivational Interviewing (MI) dapat dilakukan dalam jangka waktu 3 bulan. Setiap sesi berlangsung selama 5 hingga 30 menit dan disesuaikan dengan kesiapan untuk berubah masing-masing individu. Hasil menunjukkan penurunan asupan lemak yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Sebanyak 89% subjek mengimplementasikan rencana aksi perubahan.6 Selanjutnya, terdapat intervensi BeweegKuur yang melakukan penelitian penguatan aktivitas fisik serta anjuran untuk asupan, termasuk pembinaan gaya hidup melalui metode Motivational Interviewing. Intervensi BeweegKuur dibedakan menjadi 3 program yang meliputi 7 sesi pembinaan gaya hidup (2 sesi individu dan 5 sesi kelompok) dengan dietisien. Berdasarkan tiga kombinasi intervensi tersebut, intervensi BeweegKuur telah memenuhi unsur otonomi melalui pembinaan gaya hidup, kompetensi melalui bimbingan kebiasaan aktivitas fisik dan asupan makan serta unsur keterkaitan melalui sesi kelompok. Adanya dukungan terhadap otonomi pembinaan gaya hidup, intervensi tersebut bertujuan untuk mencapai perubahan yang berkelanjutan dari segi keseimbangan energi dan perilaku terkait.
Baca Artikel : Cara Menurunkan Berat Badan Secara Alami
Penulis : Qory Safa Ardiani (Universitas Esa Unggul) Apa itu hipertensi? Hipertensi sebagai salah satu…
saat anda sedang membuka sosial media dan melihat orang-orang sedang makan atau melihat sebuah restoran,…
Penulis : Dian Yuni Pratiwi (Dosen Departemen Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran)…
Dewasa ini makanan manis kian digemari oleh remaja akibat adanya arus globalisasi. Makanan manis seperti…
Penulis : Dian Yuni Pratiwi (Dosen Departemen Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran)…
1Susu kental manis adalah produk susu berbentuk cairan kental yang diperoleh dengan menghilangkan sebagian air…