Efek Diet Rendah Karbohidrat pada Kontrol Glikemik Diabetes Mellitus Tipe 2
Tanggal 14 November diperingati sebagai hari Diabetes Sedunia. Prevalensi Diabetes semakin meningkat tidak hanya di Indonesia namun juga di seluruh negara. Salah satu pilar Pengelolaan Diabetes Melitus yaitu Terapi Diet melalui Diet Rendah karbohidrat. Mari kita bahas pada artikel ini.
Penatalaksanaan Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Resistensi insulin pada sel otot dan hati, serta kegagalan sel beta pankreas telah dikenal sebagai patofisiologi kerusakan sentral dari DM tipe 2. Diagnosis DM ditegakkan atas dasar pemeriksaan kadar glukosa darah. 1
Penatalaksanan DM dimulai dengan menerapkan pola hidup sehat (terapi diet dan aktivitas fisik) bersamaan dengan intervensi farmakologis dengan obat anti hiperglikemia oral dan atau suntikan. Pengetahuan tentang pemantauan mandiri, tanda, dan gejala hipoglikemia dab cara mengatasinya harus diberikan kepada pasien. Terdapat 5 pilar penanganan DM yaitu edukasi, terapi diet, latihan fisik, terapi farmakologis, serta monitoring kadar glukosa darah mandiri. 1
BACA : Diet Diabetes Mellitus
Diet Rendah Karbohidrat
Terapi diet merupakan salah satu strategi untuk mengatasi penyakit diabetes mellitus (DM) karena dapat menurunkan beban sel beta pankreas, serta memperbaiki kadar glukosa darah, profil lipid, dan status kognitif. Namun, kepatuhan yang baik terhadap diet diabetes adalah dasar dari terapi diet. Penelitian menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat dapat menurunkan kadar hemoglobin terglikasi (HbA1c) sebanyak 0,8–2,8%.2
Diet rendah karbohidrat mengacu pada asupan karbohidrat sebesar 30–200 g / hari atau <45% dari total energi per hari. Asupan makan yang dianjurkan pada studi di China terdiri dari 500 gram sayur, 100 gram makanan pokok (setara 300 gram karbohidrat), 3 sendok makan minyak/hari, konsumsi buah dengan syarat (glikemik stabil, buah dengan indek glikemik rendah, diantara waktu makan, buah mengandung kalori yang menambah total energi), konsumsi protein (1 gelas susu, 1 butir telur, 50 gram ikan/udang, 50 gram kedelai/produk olahannya, 50 gram daging), serta 6 gram garam/hari.2 Diet rendah karbohidrat terbukti efektif pada obesitas, menurunkan berat badan secara signifikan, serta efektif memperbaiki profil lipid darah dan resistensi insulin. Dalam beberapa tahun terakhir, American Diabetes Association (ADA) dan Diabetes UK menegaskan keefektifan diet rendah karbohidrat dalam mengurangi berat badan, meningkatkan glukosa darah, dan mengatur profil lipid pada pasien DM.3
BACA LEBIH LANJUT : Pengaturan Indeks Glikemik, Beban Glikemik, dan Peghitungan Karbohidrat pada Diabetes Mellitus
Profil Glukosa Darah pada Diet Rendah Karbohidrat
Kadar HbA1c, kadar glukosa darah puasa, dan glukosa darah 2 jam postprandial yang tinggi adalah beberapa tantangan yang dihadapi pasien dengan DMT2 dan parameter ini dapat digunakan sebagai indikator utama menetapkan kontrol glikemik. Kadar HbA1c dapat mencerminkan kadar glukosa darah dalam 2 ~ 3 bulan sebelum dan dalam jangka panjang ekstraksi darah kontrol glikemik pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar HbA1c pada diet rendah karbohidrat (8,5%) menurun secara signifikan dibandingkan dengan diet rendah lemak (4%).2,3 Alasannya karena penurunan tingkat makanan indeks glikemik tinggi, jumlah total makanan tinggi karbohidrat, dan peningkatan asupan kacang-kacangan, yang dapat membantu memperbaiki hiperglikemia dan sensitivitas insulin.4
Profil Lemak pada Diet Rendah Karbohidrat
Kacang tergolong makanan tinggi lemak tak jenuh dengan energi tinggi, namun tidak meningkatkan berat badan pasien karena meningkatkan rasa kenyang dan menyebabkan efek kompensasi makanan yang kua. Selain itu, efisiensi penyerapan energi kacang-kacangan rendah dan energi total tidak meningkat. Studi ini menunjukkan bahwa indeks massa tubuh (IMT) pada kelompok diet rendah karbohidrat menurun.2 Diabetes secara signifikan berhubungan dengan dislipidemia. Lovejoy dkk. menemukan bahwa kadar total kolesterol darah dalam makanan diperkaya dengan almond lebih rendah sebesar 21%. 5 Studi menemukan bahwa kadar total kolesterol darah menurun secara signifikan sebesar 7,4% pada kelompok diet rendah karbohidrat. Selain itu, studi oleh Westman et al. menemukan bahwa pasien dapat mengurangi atau menghentikan obat hipoglikemik dengan mengontrol asupan karbohidrat. 6
Referensi
- 1.Perkeni I. Pedoman Pengelolaan Dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Indonesia. PB Perkeni; 2019.
- 2.Wang L-L, Wang Q, Hong Y, et al. The Effect of Low-Carbohydrate Diet on Glycemic Control in Patients with Type 2 Diabetes Mellitus. Nutrients. Published online May 23, 2018:661. doi:10.3390/nu10060661
- 3.Dyson PA, Kelly T, Deakin T, et al. Diabetes UK evidence-based nutrition guidelines for the prevention and management of diabetes. Diabetic Medicine. Published online October 17, 2011:1282-1288. doi:10.1111/j.1464-5491.2011.03371.x
- 4.Sacks FM, Carey VJ, Anderson CAM, et al. Effects of High vs Low Glycemic Index of Dietary Carbohydrate on Cardiovascular Disease Risk Factors and Insulin Sensitivity. JAMA. Published online December 17, 2014:2531. doi:10.1001/jama.2014.16658
- 5.Lovejoy JC, Most MM, Lefevre M, Greenway FL, Rood JC. Effect of diets enriched in almonds on insulin action and serum lipids in adults with normal glucose tolerance or type 2 diabetes. The American Journal of Clinical Nutrition. Published online November 1, 2002:1000-1006. doi:10.1093/ajcn/76.5.1000
- 6.Westman EC, Feinman RD, Mavropoulos JC, et al. Low-carbohydrate nutrition and metabolism. The American Journal of Clinical Nutrition. Published online August 1, 2007:276-284. doi:10.1093/ajcn/86.2.276