Keberhasilan penyelenggaraan makanan sangat ditentukan oleh proses pengelolaan makanan mulai dari bahan makanan mentah sampai makanan matang yang siap dikonsumsi konsumen, termasuk terkait distribusi makanan.
Distribusi makanan adalah serangkaian kegiatan penyampaian makanan sesuai dengan jenis makanan dan jumlah porsi konsumen yang dilayani (makanan biasa maupun khusus). Disini dapat diartikan menyangkut kegiatan hidangan yang telah dikemas dengan alat tertentu diterima, disimpan sementara sampai waktu makan.1
Distribusi makanan memiliki 2 kegiatan inti yaitu pembagian (pemorsian) makanan dan penyampaian/penyajian makanan sampai ke konsumen. Pemorsian adalah suatu cara atau proses mencetak makanan sesuai dengan porsi yang telah ditetapkan, sedangkan penyajian makanan pasien merupakan kegiatan menyajikan makanan utama dan selingan untuk pasien di ruang rawat inap yang dilakukan oleh pramusaji sesuai dengan ketentuan waktunya. Penyajian makanan perlu dipastikan bahwa konsumen atau klien menerima sesuai dengan permintaan.1
Terdapat 3 sistem penyaluran makanan yang biasa dilaksanakan, yaitu :1
Petugas distribusi adalah orang yang bertugas atau bekerja dalam bidang penyajian makanan dan minuman. Dalam pelayanan, Petugas distribusi memiliki 3 fungsi, yaitu sebagai pemandu selera, sebagai penyaji hidangan, sebagai duta pelayanan di penyelenggaraan makanan. Petugas distribusi di penyelenggaraan makanan harus bisa menciptakan pelayanan yang baik dan menimbulkan kesan terhadap pasien. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh petugas distribusi untuk meningkatkan kualitas pelayanannya yaitu, personal hygiene, disiplin waktu, kepribadian dan pendekatan dengan konsumen.2
Makanan yang telah dimasak harus didistribusikan dan disajikan kepada konsumen tepat pada waktunya dimana disajikan tidak terlalu awal atau terlambat karena akan mempengaruhi selera makan konsumen dan penurunan kualitas makanan sehingga menyebabkan terjadinya sisa makanan Makanan yang telah dimasak harus didistribusikan dan disajikan kepada pasien tepat pada waktunya dimana disajikan tidak terlalu awal atau terlambat karena akan mempengaruhi selera makan konsumen dan penurunan kualitas makanan sehingga menyebabkan terjadinya sisa makanan dalam suhu makanan. Penurunan suhu makanan menyebabkan makanan rentan terkontaminasi bakteri. Suhu berkisar 4,5˚C-60˚C merupakan danger zone dimana memungkinkan bakteri berkembang biak pada makanan. Suhu optimum untuk pertumbuhan bakteri yaitu 28˚C-47˚C. Oleh karena itu perilaku penjamah makanan pada pemahaman Standar Operasional Prosedur (SOP) harus diperhatikan karena berpengaruh terhadap kualitas makanan yang dihasilkan.3
SOP adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan terkait hal bagaimana, kapan, dimana dan oleh siapa dilakukan. SOP pada dasarnya merupakan pedoman yang berisi prosedur operasional standar kegiatan yang dijalankan dalam suatu organisasi atau instansi yang digunakan untuk memastikan bahwa semua keputusan dan tindakan, serta penggunaan fasilitas proses yang dilakukan oleh pegawainya berjalan efektif, konsisten, efisien, standar dan sistematis.4,5
SOP distribusi makanan merupakan suatu pedoman atau acuan bagi petugas distribusi dalam melaksanakan tugas sesuai dengan fungsi dan peranannya. SOP ini berisi tentang cara melakukan, waktu pelaksanaan dan tempat pelaksanaan. Beberapa contoh prosedur kegiatan yang tercantum dalam SOP distribusi yaitu, bagaimana cara mempersiapkan alat makan, cara menyajikan makanan serta cara menghadapi pasien saat melakukan distribusi makanan.6
Sumber: Freepik Saat ini, prevalensi penyakit tidak menular (PTM) di Indonesia seperti diabetes, penyakit jantung…
Source: Portal Informasi Indonesia Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu program unggulan di…
Source: Freepik Bulan Ramadhan telah tiba, saatnya umat Muslim menjalankan ibadah puasa. Menahan lapar dan…
Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) edisi 2024 telah dirilis dengan berbagai pembaruan signifikan untuk…
Editor: Annisa Alifaradila Rachmayanti Intermittent Fasting (IF) merupakan salah satu metode diet yang menggunakan interval…
Konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) semakin meningkat, mulai dari berbagai macam teh hingga kopi…