Kontaminan Merkuri di Pangan
Kontaminan logam berat khusunya merkuri banyak ditemukan pada makanan akibat pencemaran lingkungan. Mari kita simak lebih jauh pada artikel ini =)
Merkuri
Merkuri atau air raksa (Hg) adalah salah satu jenis logam sebagai senyawa organik dan anorganik yang banyak ditemukan di alam dan tersebar dalam batu batuan, biji tambang, tanah, air, dan udara. Hg merupakan logam yang dalam keadaan normal berbentuk cairan berwarna abu-abu dan tidak berbau. Merkuri memiliki sifat mudah menguap pada suhu ruangan,larut dalam asam sulfat atau asam nitrit, tetapi tahan terhadap basa.1,2
Mineral kontaminan termasuk logam berat timbal, merkuri, dan kadmium, yang masuk ke dalam makanan pasokan melalui tanah, air, dan polusi udara. Logam berat merkuri (Hg) merupakan salah satu pencemar perairan yang berbahaya bagi lingkungan dan dapat terakumulasi pada organisme perairan. Lingkungan perairan yang tercemar Hg tidak hanya di pantai namunjuga di perairan sungai, yang airnya masih sering digunakan sebagai sumber air pasok untuk budidaya ikan.3
Sumber Merkuri
Merkuri dan senyawa – senyawanya tersebar luas di alam. Mulai dari batuan, air, udara dan bahkan dalam tubuh organisme hidup. Penyebaran merkuri ini, dipengaruhi oleh faktor geologi, fisika, kimia dan biologi.
Selain itu, merkuri juga bisa terdapat dalam ikan. Siklus biogeokimia merkuri terjadi baik di udara dan di tanah. Di sedimen perairan, sebagian kecil dari Hg 2+ dikonversi ke bentuk organik. Reaksi metilasi dimediasi oleh beberapa jenis bakteri termasuk beberapa strain sulfat dan besi-mengurangi bakteri anaerob. Bentuk organik menembus di dalam jaringan tropik air melalui plankton (fitoplankton dan zooplankton) dan invertebrata. Setelah itu diserap oleh organisme melalui rantai makanan akuatik, terus berlanjut sampai ikan kecil dan ikan besar pada puncak rantai makanan. Dengan demikian, sumber paparan Hg untuk manusia adalah udara, air dan beberapa jenis vaksin. Namun, jalur yang dominan adalah melalui makanan yang terkontaminasi.2

Batas Maksimum Merkuri pada Pangan Olahan
Cemaran adalah bahan yang tidak sengaja ada dan/atau tidak dikehendaki dalam Pangan yang berasal dari lingkungan atau sebagai akibat proses di sepanjang rantai Pangan, baik berupa cemaran biologis, cemaran kimia, residu obat hewan, dan pestisida maupun benda lain yang
dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia. Batas Maksimum adalah konsentrasi maksimum Cemaran Logam Berat yang diizinkan dapat diterima dalam Pangan Olahan.4

Rekomendasi Konsumsi Ikan
Ikan adalah sumber EPA dan DHA terbaik dalam makanan, tetapi juga sumber utama merkuri, kontaminan lingkungan. Kebanyakan ikan mengandung setidaknya sejumlah kecil merkuri, tetapi tilefish (juga dikenal sebagai ikan kakap emas atau baso emas), ikan todak, king mackerel, marlin, dan hiu memiliki tingkatan yang sangat tinggi. Untuk alasan ini, Food and Drug Administration (FDA)menyarankan wanita hamil dan menyusui, wanita prakonsepsi, dan anak kecil yang harus menghindari:
- Tilefish (juga disebut golden snapper atau golden bass)
- Ikan todak
- King mackarel
- Marlin
- Hiu
Serta membatasi konsumsi mingguan rata-rata
- Berbagai ikan dan kerang sampai 12 ons (dimasak atau kalengan)
- Tuna putih (albacore) hingga 6 ons (dimasak atau kalengan)
Idealnya, wanita hamil (dan menyusui) akan memilih ikan yang sama-sama tinggi asam lemak omega-3 dan rendah merkuri. Suplemen minyak ikan tidak dianjurkan karena mungkin mengandung racun pekat dan karena efeknya tentang kehamilan tetap tidak diketahui.
Ikan relatif tinggi lemak omega-3 asam dan rendah merkuri termasuk ikan teri, bonito, belut, herring, mackerel, pollock, salmon, sarden, smelt, tilapia, dan trout.5
Makanan laut yang biasa dimakan termasuk rendah merkuri udang, lele, pollock, salmon, dan tuna kalengan. Selain efek toksik langsung merkuri, beberapa penelitian menunjukkan bahwa merkuri dapat menurunkan kesehatan manfaat asam lemak omega-3. Dalam upaya membatasi paparan polutan, sebagian konsumen memilih ikan yang dibudidayakan dibanding ikan yang ditangkap di laut lepas, Ikan yang dibudidayakan cenderung lebih rendah merkuri. Saat memilih ikan, pertahankan pola makan strategi variasi dan moderasi.Pilihan yang bervariasi dan makan dalam jumlah sedang membantu membatasi asupan kontaminan seperti merkuri.6
Referensi
- 1.BPOM R. Info POM . Vol 5. BPOM; 2014.
- 2.A O, F T. Nutritional Aspects of Food Toxicology: Mercury Toxicity and Protective Effects of Olive Oil Hydroxytyrosol. J Nutr Food Sci. Published online 2016. doi:10.4172/2155-9600.1000539
- 3.Nirmala K, Hastuti Y, Yuniar V. Toksisitas Merkuri (Hg) dan Tingkat Kelangsungan Hidup, Pertumbuhan, Gambaran Darah, dan Kerusakan Organ pada Ikan Nila Oreochromis nitolicus. Jurnal Akultur Indonesia. 2012;11(1):38-48.
- 4.BPOM R. Peraturan BPOM RI No 5 tahun 2018 tentang Batas Maksimum Cemaran Logam Berat dalam Pangan Olahan. BPOM RI. Published 2018. file:///C:/Users/AYUK/Downloads/0.%20salinan%20PerBPOM%205%20Tahun%202018%20Cemaran%20Logam%20Berat%20join.pdf
- 5.Mahaffey KR, Sunderland EM, Chan HM, et al. Balancing the benefits of n-3 polyunsaturated fatty acids and the risks of methylmercury exposure from fish consumption. Nutrition Reviews. Published online September 2011:493-508. doi:10.1111/j.1753-4887.2011.00415.x
- 6.Rolfes S, Pinna K, Whitney E. Understanding Normal and Clinical Nutrition. 8th ed. Wadsworth; 2009.