Diet Penyakit

PEDOMAN GIZI UNTUK PENYAKIT GINJAL (KDOQI 2020 UPDATE)

Penyakit ginjal terus mengalami peningkatan prevalensi dari tahun ke tahun. Pada artikel sebelumnya kita telah membahas terkait diet pada penyakit batu ginjal. Sekarang ini ada pedoman gizi terbaru untuk penyakit ginjal. Mari kita simak

Kidney Disease Outcomes Quality Initiative (KDOQI) 2020

The National Kidney Foundation’s KDOQI memberikan pedoman gizi pada penyakit ginjal berbasis fakta (evidence-based) sejak 1999. Pedoman gizi tersebut mencakup pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir (Gagal ginjal kronik/GGK) lanjut, tetapi juga pasien GGK dengan stadium 1- 5 yang tidak menerima dialisis dan pasien dengan transplantasi ginjal.

Pernyataan pedoman yang diperbarui pada 6 bidang : asesmen gizi, terapi gizi klinik, protein dan asupan energi, suplementasi gizi, mikronutrien, dan elektrolit. Pedoman tersebut terutama mencakup pengelolaan makanan dari semua kemungkinan intervensi gizi.​1​

Rangkuman Pedoman Gizi untuk Penyakit Ginjal

Berikut rangkuman singkat pedoman gizi untuk GGK menurut KDOQI ​1​

Asesmen Gizi

  • Pada orang dewasa GGK stadium 5 dengan Peritoneal dialisis (PD), status berat badan kurang (berdasarkan indeks massa tubuh/IMT) dapat digunakan sebagai prediktor mortalitas
  • Pada orang dewasa GGK stadium 5 dengan hemodialisis (HD), status kelebihan berat badan atau obesitas dapat digunakan sebagai prediktor mortalitas yang lebih rendah, sedangkan, status berat badan kurang dan obesitas morbid dapat digunakan sebagai prediktor mortalitas
  • Dewasa GGK stadium 5 dengan hemodialisis (HD), serum albumin dapat digunakan sebagai prediktor rawat inap dan mortalitas
  • Pada orang dewasa GGK stadium 1-5 , kekuatan pegangan tangan (handgrip strength) dapat digunakan sebagai indikator status energi protein dan fungsi status ketika pengukuran sebelumnya tersedia untuk perbandingan
  • Pasien GGK stadium 5, penggunaan Subjective Global Assessment (SGA) sebagai alat yang valid dan andal untuk menilai status gizi

Terapi Gizi

Pasien GGK stadium 1-5, dietisien/nutrisionis berkolaborasi dengan dokter, perawat, dan tenaga medias lain untuk terapi gizi.

Tujuan terapi gizi adalah untuk mengoptimalkan status gizi, dan untuk meminimalkan risiko yang ditimbulkan oleh kondisi komorbiditas dan perubahan metabolisme pada perkembangan penyakit ginjal dan hasil klinis yang merugikan.

Kebutuhan Protein dan Energi

Pasien GGK stadium 3-5 tanpa dialisis dan diabetes mellitus (DM) dengan kondisi metabolis stabil direkomendasikan pembatasan protein untuk menurunkan risiko GGK tahap akhir dan memperbaiki kualitas hidup pasien

  • Diet Rendah Protein sebanyak 0,55 – 0,6 g/kgBB/hari
  • Diet Protein Sangat Rendah 0,28 – 0,43 g/kgBB/hari dengan tambahan analog asam keto / asam amino

Pasien dewasa GGK stadium 3 – 5 tanpa dialisis dan dengan DM = asupan protein 0,6 – 0,8 g/kgBB/hari untuk menjaga status gizi dan kontrol glikemik yang baik

GGK stadium 5 dengan dialisis (HD/PD) tanpa DM dengan kondisi metabolis stabil direkomendasikan asupan protein 1,0 – 1,2 g/kgBB/hari untuk menjaga status gizi baik

Pengidap GGK stadium 5 dengan dialisis (HD/PD) dan DM dengan kondisi metabolis stabil direkomendasikan asupan protein 1,0 – 1,2 g/kgBB/hari untuk menjaga status gizi baik. Untuk pasien dengan risiko hiper/hipoglikemia, asupan protein yang lebih tinggi dapat diberikan untuk menjaga kontrol glikemik.

Pasien GGK stadium 1-5 atau post transplantasi dengan metabolis stabil direkomendasikan asupan energi 25 – 35 kkal/kgBB/hari berdasar usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas fisik, komposisi tubuh, berat badan, stadium GGK, dan ada tidaknya inflamasi untuk menjaga status gizi normal

Tidak ada cukup bukti untuk merekomendasikan jenis protein tertentu (nabati vs hewani) dalam hal pengaruhnya terhadap status gizi, kadar kalsium atau fosfor, atau profil lipid.

Pasien GGK stadium 1-5 yang tidak menjalani dialisis atau pasca transplantasi, dengan atau tanpa dislipidemia, disarankan Diet Mediterania untuk meningkatkan profil lipid

Pasien GGK stadium 1-4 disarankan meningkatkan asupan sayur dan buah untuk menurunkan berat badan, tekanan darah, dan net acid production (NEAP)

Suplementasi Gizi

Pada orang dewasa GGK stadium 3-5atau pasca transplantasiyang berisiko kekurangan energi protein, disarankan percobaan suplemen gizi oral selama 3 bulan untuk memperbaiki status gizi, jika hanya melalui konseling diet saja tidak mencapai asupan energi dan protein yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi

Pasien GGK stadium 5 dengan HD/PD direkomendasikan asupan PUFA 1,34 g/hari untuk menurunkan kadar trigliserid dan LDL serta meningkatkan kadar HDL

Kebutuhan Mikronutrien

Pasien GGK stadium 3-5 direkomendasikan memenuhi angka kecukupan gizi (Recommended Dietary Allowance) untuk asupan adekuat semua vitamin dan mineral

Pasien GGK stadium 5 dengan dialisis yang asupan makanannya kurang diberikan suplementasi multivitamin (vitamin larut air & trace elements) untuk mencegah defisiensi mikronutrien.

GGK stadium 3-5 dengan hiperhomosisteinemia terkait penyakit ginjal direkomendasikan suplemen folat rutin untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskular

Vitamin C direkomendasikan 90 mg/hari pada pria dan 75 mg/hari pada wanita jika berisiko defisiensi vitamin C

Vitamin A dan E tidak dianjurkan rutin dikonsumsi karena berisiko toksisitas vitamin. Serta tidak dianjurkan pula rutin konsumsi suplemen selenium atau zink.

Kebutuhan Elektrolit

Disarankan mengurangi NEAP melalui peningkatan asupan sayur dan buah untuk mengurangi laju penurunan fungsi ginjal.

GGK stadium 3-4 yang tidak menggunakan analog vitamin D aktif, asupan kalsium (Ca) 800-1000 mg/hari (dari makanan, suplemen, dan pengikat fosfat basis Ca) untuk menjaga keseimbangan kalsium.

Asupan fosfor dan kalium juga perlu dijaga supaya kadar serum fosfor dan kalium dalam batas normal. Asupan natrium < 2,3 g/hari untuk menurunkan tekanan darah, memperbaiki kontrol volume, dan menurunkan proteinuria.

Untuk versi lengkap Pedoman Gizi GGK anda dapat mendownload file berikut KDOQI CLINICAL PRACTICE GUIDELINE FOR NUTRITION IN CKD: 2020 UPDATE atau klik link berikut https://www.dropbox.com/s/nlfy1tml40bu86y/KDOQI%202020.pdf?dl=0

Referensi

  1. 1.
    Ikizler T, Burrowes J, Byham-Gray L, Campbell K. KDOQI CLINICAL PRACTICE GUIDELINE FOR NUTRITION IN CKD: 2020 UPDATE. AJKD. 2020;76(3):1-107.
Ayu Rahadiyanti

Executive Editor Ahli Gizi ID | Lecturer | Writer

View Comments

  • Terima kasih atas informasinya. Ini akan jadi referensi bahan bacaan saya untuk membantu mengatur pola konsumsi ayah saya.

Recent Posts

Indonesia akan Menerapkan Nutri-Level di Label Pangan Olahan

Sumber: Freepik Saat ini, prevalensi penyakit tidak menular (PTM) di Indonesia seperti diabetes, penyakit jantung…

1 week ago

Peran Ahli Gizi dalam Program MBG

Source: Portal Informasi Indonesia Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu program unggulan di…

1 month ago

6 Tips Sahur agar Tahan Lapar dan Haus selama Berpuasa

Source: Freepik Bulan Ramadhan telah tiba, saatnya umat Muslim menjalankan ibadah puasa. Menahan lapar dan…

1 month ago

Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) tahun 2024 [PDF]

Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) edisi 2024 telah dirilis dengan berbagai pembaruan signifikan untuk…

3 months ago

Diet Intermittent Fasting (IF), Apakah Aman?

Editor: Annisa Alifaradila Rachmayanti Intermittent Fasting (IF) merupakan salah satu metode diet yang menggunakan interval…

3 months ago

Cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) di Indonesia dari Sudut Pandang Gizi dan Kesehatan

Konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) semakin meningkat, mulai dari berbagai macam teh hingga kopi…

3 months ago