Ahli Gizi Talk

Ahli Gizi Talk 002 : Menjadi Konselor Menyusui, Lebih dari Prestisius bagi Tenaga Gizi

Halo Sejawat Gizi, Bagaimana seorang tenaga gizi apakah bisa menjadi konselor menyusui? Apakah menjadi tenaga gizi sudah cukup untuk menjadi konselor ASI? Bagaimanya caranya menjadi konselor menyusui? Temukan jawabannya disini…:)

Video kali ini menghadirkan seorang konselor ASI yang sudah lama berkiprah dalam kegiatan konseling menyusui, Rachmawati Widyaningrum atau Kak Rachma. Beliau menceritakan pengalamannya saat persiapan menjadi konselor ASI sampai menjadi tenaga gizi sekaligus konselor menyusui. Beberapa hal yang disampaikan antara lain tentang bagaimana caranya menjadi konselor menyusui, dan etika menjadi seorang konselor menyusui. Terus, apakah menjadi ahli gizi yang juga menjadi konselor menyusui itu lebih bermanfaat? Mari simak video kali ini yang dimoderatori oleh Kak Anto, atau Slamet Riyanto ; Peneliti Litbangkes Magelang dan pengelola AhliGiziID.

Download Materi https://drive.google.com/file/d/1fI4l…

Download Sertifikat AhliGiziTalk seri 2 https://drive.google.com/drive/folder…

Konselor menyusui adalah orang – orang yang pro ASI yang memiliki komitmen, pengetahuan, dan keterampilan untuk melakukan konseling menyusui. ibu perlu dukungan agar lancar menyusui. Konselor menyusui dapat membantu ibu dan keluarganya untuk memperoleh informasi yang tepat dan bantuan praktis menyusui. Dengan demikian, anak mendapat ASI sebagai gizi terbaik.

Dengan peningkatan jumlah ibu yang menyusui anaknya dengan baik diharapkan dapat memperbaiki kesehatan dan perkembangan anak serta meningkatkan kesehatan ibu. Selain itu juga dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak, pendidikan, produktivitas kerja, tingkat pendapatan, dan taraf ekonomi.

Untuk menjadi konselor dibutuhkan kemampuan mendengarkan, berkomunikasi dan berempati serta mengurangi kata-kata yang menghakimi. Dengan demikian konseling menjadi lebih efektif. Selain itu, konseling juga dapat menjembatanu antara teori dan praktik di masyarakat.

Menyusui adalah langkah awal yang paling efektif untuk mencegah stunting sekaligus memutus siklus malnutrisi pada daur hidup manusia.

Ayu Rahadiyanti

Executive Editor Ahli Gizi ID | Lecturer | Writer

View Comments

Recent Posts

Mengenal Adaptogen: Tren Superfood Penurun Stres, Mitos atau Fakta?

Pernah dengar istilah adaptogen? Belakangan ini, tren minuman herbal penenang seperti teh ashwagandha, latte jamur…

2 days ago

6 Tips bagi Orang Tua untuk Mengatasi Gangguan Makan pada Anak

Pernah merasa bingung saat anak kehilangan nafsu makan, terlalu membatasi makanan, atau bahkan takut menambah…

5 days ago

Tidak Harus 10.000 Langkah! 7.000 per Hari Ternyata Sudah Bisa Cegah Penyakit Kronis

Pernah merasa gagal kalau langkah harianmu di smartwatch belum tembus 10.000? Tenang, kamu tidak sendirian.…

1 week ago

5 Khasiat Pure Matcha yang Harus Kamu Ketahui

Ilustrasi | Gambar Minuman Pure Matcha (Sumber gambar: Freepik) Matcha kini menjadi salah satu minuman…

2 weeks ago

6 Manfaat Air Putih untuk Kesehatan: Rahasia Tubuh Sehat dan Kulit Lebih Segar

Pernah merasa cepat lelah, pusing, atau sulit fokus padahal sudah makan cukup? Bisa jadi tubuhmu…

2 weeks ago

Kompleksitas Diet: Makanan Apa yang Benar-Benar Berdampak untuk Kesehatan?

Berapa kali kamu mendengar kalimat, “Yang penting defisit kalori, pasti turun berat badan”? Pada kenyataannya,…

2 weeks ago